Sorry telat update, lagi sibuk banget, tugas saya numpuk, dan makasih yang sudah review

-cllylngz-

Mari kita dukung Guo Jia #plak

Thanks to review

-junar yatno-

Thanks~ ntar kita buat Guan Yu mati (disambit Guan Yu)

Thanks to review

-Kohina Zhonghui-

Iya, cerita ini memang sudah terlalu lama, mungkin sudah berdebu ._. (?) (dikeroyok chara DW) kalau Zhou Yu elus elus rambut (?) kalau Lu Xun elus elus korek api (?) kalau Xu Shu elus elus laptop (?) (gak nyambung woi!)

Thanks to review

-Lee Xia-

Itu menurut Gan Ning, tapi menurutku Cao Pi dan Guo Jia aja yang paling ganteng XD (ditendang Gan Ning)

Thanks to review

-princess of cao-

Iya ini dia cerita selanjut

Thanks to review

-tanza yulianti-

Gan Ning kesambet Zhong Hui, Lu Xun minum H*lo T**n supaya tambah tinggi ya~ (dibakar)

Thanks to review


Royal Kingdoms: Friend or Foe

By: Aiko Ishikawa

Rated: K+

Genre: friendship

-all character belong to Koei, Mi Yan itu OC saya-

Warning: 20% wikipedia, 30% dari game (?), 50% dari otak Author. OOC, tidak sama dengan sejarah aslinya alias ngawur, bahasa yang campur aduk jadi satu kayak gado gado, cerita ini hanya sebuah fiksi dari sang Author. Typo(s). Alur campuran.

Summary: Guan Yu menyerang kastil Fan, hal ini memaksa Cao Pi untuk mengadakan aliansi dengan kerajaan Wu, dilain pihak peperangan ini membuat Xu Huang harus memilih dua pilihan, teman atau musuh, karna Guan Yu adalah sahabatnya, tapi dia juga tidak bisa menghianti kerajaan karna dia adalah seorang Jendral dari Wei.


Chapter: 15

- True Warrior -

Kastil Fan, ruang perawatan.

"kau mau pergi kemana Mi Yan?" tanya Cao Pi.

"kemana lagi, ya ke medan perang!" kata Mi Yan.

"tidak bisa! Kau harus tetap disini, lukamu masih belum sembuh" kata Cao Pi.

"tapi aku sangat bosan berada diruangan ini, dan yang lebih membosankan lagi aku harus terjebak dalam satu ruangan bersamamu!" kata Mi Yan.

"aku juga sebenarnya tidak mau berada satu ruangan bersamamu" kata Cao Pi.

"bagus, berarti aku boleh keluar dari ruangan ini" Mi Yan berlari menuju pintu keluar, tapi belum saja dia memegang gagang pintu, Cao Pi menghentikan langkah Mi Yan.

"mau kemana kau? Walaupun kau bosan didalam ruangan ini, tapi tetap saja kau tidak boleh keluar dari ruangan ini, lukamu masih belum sembuh" kata Cao Pi sambil memegang tangan Mi Yan.

"lepaskan aku! Aku tidak mau berdiam diri saja diruangan ini, tempat ini sungguh membosankan!" kata Mi Yan sambil melepaskan genggaman Cao Pi.

"tapi lukamu masih belum sembuh" kata Cao Pi.

"aku tahu, tapi aku sungguh bosan, lebih baik aku berperang untuk melindungi Wei, aku tidak mau kalau Wei kalah, aku harus membantu para Jendral yang sedang berjuang diluar sana" kata Mi Yan, dia membuka pintu lalu berlari keluar, Cao Pi hanya memandangi kepergian Mi Yan sambil berdengus kesal.

"dasar gadis kecil" gerutu Cao Pi.

-xxx-

"aduh sakit!" teriak Guan Ping sambil menggenggam lengannya.

"jangan cengeng!" kata Guan Yinping sambil membalut luka dilengan Guan Ping menggunakan perban.

"kau terlalu bodoh, Guan Ping" kata Zhang Bao.

"aku tidak bodoh..ouch" Guan Ping kembali memegangi lengannya yang berdarah.

"kakak jangan banyak bergerak, lukanya masih belum sembuh" kata Guan Yinping.

"kau terlalu ceroboh Guan Ping, untung saja Guan Xing dan Xu Shu datang untuk menyelamatkanmu" kata Guan Yu sambil mengelus janggutnya.

Guan Ping hanya terdiam, sebenarnya dia merasa kalau dirinya payah, mungkin kalau tidak ada Guan Xing dan Xu Shu mungkin saja dia sudah mati, "ouch! Yinping, pelan pelan!" kata Guan Ping.

"ma, maaf kan aku" kata Guan Yinping.

"oh iya bagaimana dengan keadaan Guan Suo?" tanya Guan Yu sambil memperhatikan Guan Yinping.

"dia baik baik saja" kata Guan Yinping.

"begitu ya, oh iya Zhang Bao, sebenarnya siapa yang menyerang Guan Suo?" tanya Guan Yu kepada Zhang Bao.

Zhang Bao terdiam sejenak, lalu dia mengalihkan pandangannya keluar tenda, "seorang pria yang mengenakan topeng..." kata Zhang Bao tanpa menoleh sedikit pun kearah Guan Yu.

"pria bertopeng? Siapa dia?" tanya Guan Yu lagi.

"saya tidak tahu, sepertinya dia bukan dari prajurit Wei" kata Zhang Bao.

"bukan? Aku sangat penasaran dengan orang itu" kata Guan Yu sambil mengelus janggutnya.

"dia sangat kuat, sepertinya dia bukan orang sembarangan, saat saya membawa pergi Guan Suo, saya melihat bahwa dia membunuh seluruh prajurit Shu tanpa ada halangan sedikit pun, dia sangat kuat, bahkan saat bertarung dengan Guan Suo, pria topeng itu sangat mudah mengalahkan Guan Suo dalam sekali serangan" jelas Zhang Bao.

"hmmm, pria topeng itu mengingatkanku pada Lu Bu..." kata Guan Yu sambil mengelus janggutnya.

"Lu Bu? Maksud anda si iblis Lu Bu?" tanya Zhang Bao.

"ya, dia adalah iblis yang sangat ditakuti, kabarnya dia masih hidup" kata Guan Yu.

"bukannya dia sudah dikalahkan di Xia Pi?" kata Guan Ping yang juga ikut bergabung dalam pembicaraan.

"tidak, dia masih hidup, saat pertempuran Xia Pi dia melarikan diri bersama strategi kepercayaannya" kata Guan Yu.

"tapi anak buah Lu Bu yaitu Zhang Liao bekerja di Wei, kenapa dia tidak melarikan diri?" tanya Guan Ping yang semakin penasaran.

"Zhang Liao tanpa sengaja tertinggal, dan dia menyerah dihadapan Cao Cao" kata Guan Yu.

Flashback:

"tuan Lu Bu ayo kita pergi dari sini!" kata Diao Chan.

"aku ingin menunggu Zhang Liao, aku tidak bisa pergi tanpa Jendral terkuatku!" kata Lu Bu menolak.

"tapi kalau anda tidak pergi, bisa bisa anda akan mati disini, sekarang moral para prajurit sangatlah rendah, kita tidak bisa mengalahkan aliansi Cao Cao-Liu Bei!" kata Diao Chan terus memaksa Lu Bu untuk pergi dari kastil Xia Pi.

Lu Bu terdiam, dia berpikir sejenak, "baiklah Diao Chan, ayo kita pergi dari sini" Lu Bu memacu Red Hare nya pergi meninggalkan kastil Xia Pi.

Sementara itu di medan pertempuran.

"tch, kau ternyata kuat juga!" kata Xiahou Dun kepada Zhang Liao.

"kau juga..." kata Zhang Liao sambil merendahkan Xiahou Dun.

"maaf tuan, tapi jika dipikir pikir, lebih baik anda berkelahi dengan orang yang imbang, kami bertiga sementara anda sendirian, apa anda yakin bisa menang melawan kami?" tanya Guo Jia.

"aku yakin!" kata Zhang Liao dengan penuh percaya diri.

"seharusnya jangan terlalu percaya diri dulu" kata Guo Jia sambil tersenyum.

"aku tidak bisa dikalahkan, kau kira aku kesini tanpa persiapan apa apa! Pasukan pemanah serang mereka!" perintah Zhang Liao.

Pasukan pemanah yang diperintahkan Zhang Liao menembakkan anak panah mereka kearah Guo Jia, Xiahou Dun, dan Xiahou Yuan.

Guo Jia dan Xiahou Yuan berusaha menghindar dari serangan hujan panah milik Zhang Liao, "dimana saudara Dun?" tanya Xiahou Yuan kepada Guo Jia.

"disana! Hei master Xiahou Dun apa yang anda lakukan?!" teriak Guo Jia kepada Xiahou Dun.

"kalian berdua pergilah, biar aku yang mengatasi orang ini" kata Xiahou Dun.

"kami tidak akan pergi jika kau tidak pergi, saudara Dun!" kata Xiahou Yuan.

"pergilah!" kata Xiahou Dun bersikeras.

"tidak!" kata Xiahou Yuan.

"master Xiahou Dun, kami tidak akan pergi jika anda tidak pergi, kami tidak ingin meninggalkan teman kami" kata Guo Jia.

Xiahou Dun terdiam.

"ayo kita pergi! Kita tidak bisa mengatasi hujan panah ini!" kata Guo Jia.

Xiahou Dun tidak menjawab perkataan Guo Jia, dia hanya terdiam diposisinya.

Tiba tiba sebuah anak panah melesat kearah Xiahou Dun, Xiahou Dun begitu terkejut melihat anak panah itu, dia berusaha menghindar dari anak panah itu tapi malang tak dapat ditolak, mata kiri Xiahou Dun menjadi korban anak panah itu.

"aaaaargh!" teriak Xiahou Dun.

"saudara Dun!" kata Xiahou Yuan, dia berlari menuju kearah Xiahou Dun.

"sungguh ironi" kata Zhang Liao.

"diam kau!" Xiahou Yuan mengarahkan anak panahnya kearah Zhang Liao tapi anak panahnya meleset.

"master Xiahou Yuan lebih baik anda membawa master Xiahou Dun kembali ke markas utama!" kata Guo Jia.

"bagaimana dengan kau?" tanya Xiahou Yuan.

"aku akan mengalahkan orang itu" kata Guo Jia.

"jangan bodoh! Apa kau tidak lihat apa yang terjadi pada Xu Huang! Kau tidak akan bisa mengalakan dia!" kata Xiahou Yuan.

"setidaknya jika aku bisa menggunakan otakku, aku pikir aku bisa mengalahkan dia" kata Guo Jia.

"tapi..." kata Xiahou Yuan.

"sudahlah, lebih baik anda bawa master Xiahou Dun ke markas utama, lukanya harus segera diobati!" perintah Guo Jia.

Xiahou Yuan pun menggendong Xiahou Dun, "semoga berhasil..." kata Xiahou Yuan, lalu dia pergi meninggalkan Guo Jia seorang diri.

"jadi kau yang akan menentangku?" tanya Zhang Liao.

"aku pikir begitu" kata Guo Jia.

"baiklah, ayo kita mulai sekarang!" Zhang Liao berlari kearah Guo Jia dan menyerangnya.

Guo Jia menangkis serangan Zhang Liao, "aku pikir sebuah kepintaran sangat tepat digunakan pada saat seperti ini" kata Guo Jia.

"apa maksudmu?" tanya Zhang Liao yang sangat bingung dengan perkataan Guo Jia.

"sekarang, pasukan penyergap keluarlah!" kata Guo Jia. Seketika pasukan penyergap mengepung Zhang Liao yang hanya seorang diri.

"ternyata kau pintar juga ya..." kata Zhang Liao.

"menyerahlah!" kata Guo Jia.

"atau apa?" kata Zhang Liao.

"atau hidupmu akan berakhir disini!" kata Guo Jia sambil mengacungkan tongkatnya.

Zhang Liao memilih menyerah, memang sangat memalukan, tapi itu lebih baik daripada melarikan diri seperti seorang pengecut.

Markas utama.

"Guo Jia, kau masih hidup" kata Cao Cao menyambut kedatangan Guo Jia.

"iya Yang Mulia Cao Cao, dan saya juga membawa tawanan perang, salah satu kaki tangan Lu Bu" kata Guo Jia.

Cao Cao mengalihkan pandangannya kearah Zhang Liao, "jadi kau yang berhasil melukai sebagian besar pasukanku?" kata Cao Cao.

"iya" kata Zhang Liao.

"menganggumkan" kata Cao Cao.

Dari arah luar terlihat Liu Bei, Guan Yu, Zhang Fei, dan juga beberapa pasukannya kembali dengan wajah lesu.

"ada apa master Liu Bei?" tanya Guo Jia yang heran melihat wajah Liu Bei yang lesu.

"hah, tidak kusangka ternyata Lu Bu melarikan diri..." kata Liu Bei.

"apa?!" kata Zhang Liao yang tidak percaya mendengar perkataan Liu Bei barusan, "katakan padaku kalau itu semua tidak benarkan?!" kata Zhang Liao.

"itu benar, kami sudah memeriksa keadaan didalam kastil Xia Pi, tapi kami tidak menemukan siapa pun disana, kastil Xia Pi dalam keadaan kosong" kata Guan Yu.

"itu tidak mungkin!" bantah Zhang Liao.

"jadi Lu Bu melarikan diri seperti seekor serangga pengecut" kata Cao Cao.

"itu tidak mungkin! Tuan Lu Bu tidak pernah lari dari perang!" bantah Zhang Liao.

"itu kenyataan" kata Liu Bei.

"tidak mungkin!" kata Zhang Liao yang benar benar tidak percaya. Zhang Liao tertduduk lemas, dia tidak percaya orang yang selama ini ditakuti, dan orang yang selama ini ia percayai melarikan diri dari perang dan meninggalkan dia seorang diri dikepung oleh musuh, "pengecut..." kata Zhang Liao.

"apa yang akan kita lakukan pada tawanan perang ini Yang Mulia?" tanya Guo Jia.

"hmm, dia berhasil melukai Xu Huang dan beberapa Jendral, aku tertarik dengan bakatnya biarkan dia bekerja denganku" kata Cao Cao.

"apa?! Kenapa kau tidak membunuhku? Biarkanlah aku mati secara terhormat ditanganmu!" kata Zhang Liao.

"aku tersanjung dengan perkataanmu, aku akan tetap membiarkanmu hidup dan bekerja untukku, kau bukanlah Jendral pengecut, kau siap mati dimedan perang, kau memang pendekar sejati" kata Cao Cao.

Zhang Liao hanya bisa menatap Cao Cao dengan tatapan bingung, tapi dia sangat berterima kasih karna masih diberika kesempatan untuk hidup.

Flashback end.

"pendekar sejati?" kata Guan Ping.

"iya, aku pun benar benar terkesan dengan perkataan Zhang Liao saat itu, dia memang pendekar sejati yang tidak takut mati" kata Guan Yu.

Guan Ping mengepal tangannya erat erat, "aku pasti bisa menjadi pendekar sejati seperti dia!" kata Guan Ping.

"menurutku pendekar sejati disini hanya Zhao Yun dan Ma Chao" kata Zhang Bao sambil tersenyum geli.

"aku pasti akan menandingi mereka berdua!" kata Guan Ping.

"aku akan menunggu itu Guan Ping" kata Guan Yu.


To Be Continued

Malah jadi Flashbacknya Zhang Liao, hehehehe memang sengaja membuat seperti itu, mohon reviewnya see you next chapter.