"Shit, Nikolai! We need air support, now!"


Air Support (c) bruderup

Call of Duty: Modern Warfare 3 (c) Activision


Price berhadapan, banyak lawan banyak, sepasang tangan yang tak lagi muda menggenggam sebuah rifle otomatis.

"Ini makin panas, Price!"

"Aku tahu, dirtbag! Teruskan menembak!"

Ya, panas karena tembakan, panas karena suara-suara keras itu belum mau berhenti berdenging di kepalanya, panas pula karena suhu udara yang kian menyengat, Somalia memang kerap menjadi medan perang sejak lama sekali, tapi menyangka akan menyerang di sini bukannya di Paris adalah perhitungan yang kurang cermat.

Persenjataan bagus, teknik melawan tak kalah keren, bahkan awalnya hanya menyangka akan menaruh sedikit personel, ternyata sampai harus mengikut sertakan serangan udara.

Sebuah granat menghampiri, Price bergerak ke kanan, musuh dengan Machine Gun mulai mengarahkan bidikan, si pria tua itu bergerak sesuai harapan.

Sakit!

Kepala dan serpihan otak mengotori tanah, di sudut kiri, Price melihat sosok itu tersenyum mengejek.

"Aku menyelamatkanmu, Old Man!"

Banyak omong! Tembakan itu memang agak sakit, tapi Price, tentara senior asal Inggris dari satuan SAS yang telah berdansa dengan banyak peperangan dan kematian, nampak hanya sedikit terpengaruh bekas tembakan tadi. Pakaiannya memang berat, tapi berhasil melindungi.

"Yuri! Minta Nikolai untuk-"

"Siap!"

Dengan sesuatu berkilau hijau di tangannya, Yuri memanggil Nikolai, menjelaskan kondisi sekarang yang benar-benar buruk, panas, mengerikan, dan mana-mana saja titik musuh harus cepat-cepat dihancurkan, pria itu agak menggerutu, namun tak lama, suara desingan pesawat menambah getir suasana perang.

Hah?

Alih-alih hujan peluru ke pangkalan musuh, Price dan sekumpulan anggota Task Force malah melihat sebuah pesawat tempur, dengan lembaran kain besar bertuliskan You Can Do It.

Price shock.

Benar-benar shock.


End


Yay~ Fanfic CoD lagi~ makasih udah berkunjung, dan jangan lupa tinggalkan jejak~