Author

"Emm bagus nggak ya? Apa yang ini aja? Eh nggak nggak , ini norak banget!, terus yang mana yaa?" Ujar Sherryn bermonolog sendiri sambil memegang dua baju di tangannya .

"Yang ini atau yang ini?" Gumam Sherryn mengangkat bajunya mempergakannya di tubuhnya.

"Anak papa mau kemana sampe nyiapin baju kayak gitu?" Tanya Ayah Sherryn yang tiba-tiba masuk ke kamar Sherryn.

"Eh ada papa, nggak kok pah cuma diajak temen .." Jawab Sherryn agak Salting.

Ayah Sherryn yang mendengar jawab Sherryn terkekeh geli dan mendekat ke arah Sherryn.

"Temen apa temen?" Goda ayah Sherryn.

"I-ih apaan sih Pah, iya kok emang temen " Jawab Sherryn .

"Punya pacar kok nggak bilang ama papah sih?" Tanya ayah Sherryn menyeringai jahil.

"Pah , dia cuma temen Sherryn kok.." Jawab Sherryn .

"Oh gitu.. "Gumam Ayah Sherryn.

"Emm papah mau apa sih ke kamar Sherryn?" Tanya Sherryn.

Lah mau ngusir atau gimana nih ceritanya? :v

"Hadeh, ya nggak mau ngapa- ngapain sih.. Cuma mau liat anak papa aja, emang nggak boleh?" Jawab Ayah Sherryn.

"Owh, ya udah Pa .. Sherryn mau ganti baju dulu.. " Ujar Sherryn menarik tangan ayahnya ke depan pintu dan-

Sret

"Sherryn sibuk nih pa jadi nggak menerima tamu.." Ujar Sherryn dari dalam kamar.

'Huh punya anak kok jahat banget ama papahnya' Batin Ayah Sherryn menggelengkan kepalanya.

Ndrrrtt...Ndrrrttt

Sherryn yang mendengar getaran handphone nya , Langsung menyambar dan tersenyum membacanya .

Andrey : Ping!

Sherryn : Iya ?

Andrey : Gue udh di depan rumah lo nih :)

Sherryn : Loh ini kn blm jm 7?

Andrey : Emang :D Udah gih cepetan turun ke bawah , Lumutan gue nunggu disini .

Read

Sherryn langsung cekatan dan pada akhirnya ia memakai setelan baju yang biasa saja . Celana levis sebatas paha dan baju Hitam Putih lengan pendek dan jaket biru Folkadhot serta topi kesayangannya . Tapi kok ada yang beda ya?

Yap , Rambutnya tidak dikucir kali ini. Ia sengaja menguraikan rambutnya membuat kesan cantik berbeda yang lebih dari dirinya .

Kini ia sudah menuruni tangga dan memakai sepatu putihnya . Tak sadar bahwa sedari tadi ayahnya memperhatikan gerak geriknya yang tersenyum sendiri . Kok kaya lagi kasmaran ya? Uhmmm .

"Mau kemana Ryn?"Tanya ayah Sherryn .

"Lah tadi kan Sherryn udah bilang, Sherryn mau pergi sama temen pah.." Jawab Sherryn memutar bola matanya malas . Tadi kan udah tanya pah :v.

"Pulangnya jangan malem-malem ya ..." Ujar ayah Sherryn yang dijawab dengan anggukan Sherryn.

'Yap !' Batin Sherryn menali tali sepatu terakhirnya dan bangkit dari duduknya .

Lalu, Ia membuka pintu rumah dan langsung di sambut oleh senyum Andrey yang mendadak berubah menatap Sherryn dari atas sampai bawah.

Sherryn yang merasa diperhatikan seperti itu mengernyit bingung.

'Ada yang salah ya ama baju gue ?' Batin Sherryn.

"Kak lo kenapa ngliatin gue kek gitu ? Ada yang salah ya ama baju gue ?" Ujarnya menghampiri Andrey yang masih terbengong.

"Lo cantik banget Ryn.." Ujar Andrey lirih tanpa sadar. Lah nggak sadar toh?

Sherryn yang mendengarnya agak salting namun segera ia tutupi rasa Saltingnya.

"Lo nglantur ya kak?" Tanya Sherryn memastikan.

Andrey yang baru tersadar dari lamunannya langsung menggeleng keras dan memejamkan matanya (Salting mode).

'Gue tadi ngomong apa sih ama Sherryn? Duh bego banget lo ndri !' Batinnya .

'Kak Andrey kalo Salting lucu deh ' Batin Sherryn terkekeh geli.

Andrey yang merasa Sherryn tertawa pun mengernyitkan dahinya bingung seolah bertanya 'Kenapa ketawa?'.

Sherryn yang mengerti maksud dari Andrey hanya mengendikkan bahu cuek .

"Ya udah gih cepet jadi keluar nggak?!" Seru Sherryn .

"Huh, ya udah Naik aja ." Jawab Andrey .

Shertyn langsung mendudukkan dirinya di atas motor Hitam Andrey dan memakai Helm yang di berikan Andrey .

"Cepet jalan." Ujar Sherryn atau lebih tepatnya perintah Sherryn pada Andrey.

"Iya iya " Jawab Andrey malas.

"Nggak mau pegangan nih?" Goda Andrey yang melihat tangan Sherryn berpegangan di blakang.

"I-ih apaan sih! Jangan modus lo ya !" Ujar Sherryn mencubit pinggang Andrey tak pelan.

"A'k! Duh kok malah di cubit sih ! Gue mau ngebut lo jangan salahin gue kalo ntar lo kabur kebawa angin .." Ujar Andrey cuek .

"Awas lo kalo ngebut!" Seru Sherryn .

Dan -

Bruuummm..

Singkat ~~~~~~~~~~~

"Hadeh , ngeselin banget lo kak ! Gue kan usah bilang jangan ngebut , eh lo malah ngebut bawa motornya ! Serasa jantung gue mau copot tau nggak !" Cerocos Sherryn sambil melepas helm nya dan memberikannya pada Andrey. Yah walaupun ngasihnya agak gedeg sih :v.

Andrey hanya terkekeh geli mendengar ceramah dari Sherryn.

"Em btw , ngapain kita kesini?" Tanya Sherryn pada Andrey karena masih bingung dengan tempat di depannya .

' Lah kok ke cafe ? Loh ini kan dark cafe? Lah gue kan takut gelap ? ' Batin Sherryn pucat.

"Lah lah lah? Napa wajah lo pucet gitu? Lo takut ya ~~?" Goda Andrey menoel - noel pipi Chubby Sherryn.

"I-ih apaan sih. Ya nggak lah ngapain coba gue takut." Jawab Sherryn bohong .

"Oh gituu~~ ya udah ayo masuk ~~" Ujar andrey menyeringai dan melangkah mendahului.

Ya ia sudah tau jika Sherryn fobia kegelapan juga fobia laut. Tapi, mencari kesempatan dalam kesempitan boleh dong ya?

Siapa tau Sherryn peluk-peluk gituh?. Alah modusmu itu loh Ndri , Ya lord !.

"E-eh tungguin gue dong kak! Asal main tinggal aja !" Ujar Sherryn memukul pundak Andrey tak pelan.

"Adah! Huuh lo cewe tenaganya udah kaya Sumo loh ya " Ujar Andrey kesakitan sekaligus mengejek Sherryn.

"Sumo ? Eh lo kalo ngomong dijaga ya kak ! Hadeh , ngeselin bat gue pergi sama cowo nyebelin kaya Lo kak !" Cerocos Sherryn memainkan mulutnya .

"Lah ... Nyebelin tapi suka kan ~~?" Goda Andrey menyipitkan matanya dan menunjuk - nunjuk ke arah Sherryn.

"I-ih apaan sih ! Geli ndiri gue kalo emang suka ama lo kak ." Jawab Sherryn tersenyum remeh.

Kamu belum nyadar Ryn , karena Cinta slalu datang terlambat :).

"Huh, ya dah yok masuk." Ujar Andrey membuka pintu Cafe.

Andrey bergerak ke arah Resepsionis penerima tamu .

Tapi , wajah Sherryn memucat seketika saat melihat wajah sang Resepsionis.

Lah gimana nggak pucet? .Biasanya kan Resepsionis cantik ya ? Badannya langsing-langsing yah? Bedakannya uhh menor - monor elegant kan?.

Lah ini?. Beda 360 Pemirsa!.

Wajahnya ancur mirip setan yang ada di film - panjang menutupi sebelah wajahnya yang dipenuhi darah . Bajunya putih . Huuhh, udah mirip Kunti tuhh. Udah gitu, ruangannya gelap guys ... Huuuhh~~~~... Bener-bener ekstrim readers !.

"Ryn? Hello Ryn? Lo kok pucet gitu sih ?" Tanya Andrey pura - pura tudak tau dengan wajah menyeringai.

"K-kak ... Gue takut banget sama kegelapan... Cari cafe yang laen aja yah.." Ujar Sherryn jujur dengan eajah memelas merangkul tangan Andrey.

'Gotcha! Akhirnya ngaku ...' Batin Andrey merasa menang.

Tapi ini baru awal ...

"Aduh lo kok penakut banget sih? ...udah ayo nggak papa .. Kan ada gue.." Ujar Andrey dengan lembut.

Misi mulai berjalan bang Andrey?.

Sherryn menggeleng pelan dan mengeratkan rangkulannya pada Andrey.

"Udah lo percaya deh ama gue .. Nggak papa kok.. Ayo .." Ujar Andrey dengan nada lebih lembut dan menggandeng tangan Sherryn memberi kehangatan lebih.

Dan yah ... Resepsionis itu pun membukakan pintu khusus untuk Andrey dan Sherryn.

Mereka duduk di bangku yang terbuat dari kayu dan juga meja kayu .

"Emm lo mau pesen apa Ryn?" Tanya Andrey saat orang yang membawakan menu sudah datang.

Andrey kan nggak bakal takut, jadi santai aja lah.

Sherryn terus memejamkan matanya fokus hingga tak mendengar kata Andrey.

"Ryn? Kok diem aja sih gue tanyain?" Tanya Andrey membuyarkan arah fokus Sherryn.

"A-ah iya kak .. Gue nggak pesen deh.. Liat temptnya aja udah bikin gue mual .." Ujar Sherryn menatap risih ke arah samping kanannya .

"Oh gitu... Ya udah deh gue pesen 'Blood Fried Rice ' Aja deh.." Ujar Andrey menulis pesanannya di atas papan yang sudah disediakan.

"Lah? Nasi goreng darah? Darah beneran gitu?" Tanya Sherryn yang merasa jijik dengan nama makanan yang Andrey pesan.

"Yah nggak gitu juga kali... Nasi goreng biasa sih, cuma Saos yang ditaburin di atasnya itu warna merah darah . And Nasinya juga warna merah. Itu satu-satunya makanan yang nggak nyeremin.." Jelas Andrey panjang lebar.

Sherryn mengangguk - angguk tanda mengerti.

"Nanti makan bareng aja yah.." Ujar andrey memulai aksi Modusnya lagi.

"Hidih , males banget ." Jawab Sherryn ketus .

"Lah... Gitu ya ..." Ujar Andrey dengan wajah yang sengaja dibuat kecewa.

Sherryn hanya terkekeh geli dengan wajah kecewa yang dibuat - buat oleh Andrey.

"Iya iya ... Ntar makan bareng dehhh ... " Ujar Sherrn tersenyum simpul.

Andrey yang mendengarnya langsung berbinar. Rencana berhasil .

Tak lama pesanan datang. Entah apa yang membuat Sherryn menghiraukan semua hal yang ia takuti . Kegelapan? Ya kegelapan. Ia merasakan fobia itu sekarang, tapi mengapa ia tidak merasa takut?.

Apa karena ... Andrey ?

"Nih.. Lo suapin gue ya.." Ujar Andrey menyodorkan piring ke tengah dengan jurus mata Puppy Eyes.

Sherrn mengernyitkan dahinya bingung.

"Lah ? Gue kan maunya makan bareng , jadi nggak peke suap-suapan yahh..." Goda Sherryn .

"Huuuhh.. Dedhe Sherryn jahat... Huweeee.." Ujar Andrey yang sengaja di buat-buat.

Sherryn terkekeh geli melihatnya .

Saat Andrey sedang mangis dibuat -buat, Sherryn alngsung saja menjejalkan sesendok nasi goreng itu ke mulut Andrey . Sehingga Andrey mengentikan sandiwaranya dan mengunyah dengan sebal.

Loh kok marah?

Ya iyalah nyuapinnya aja tidak berperasaan kayak gitu :v.

TBC.

-Karena apa yang ingin kita raih, tidak selalu dapat kita genggam. Ada kalanya kita harus melepas suatu hal bahkan sebelum kita menggenggam hal itu. -

Comment?

Thx.