Akhir-akhir ini, ada yang berbeda dengan dirinya.

"Kita tidak bisa menggunakan terlalu banyak long pass di awal pertandingan, Hiruma-kun. Kau sudah dengar, kan, apa kata dokter tentang lenganmu?

Hiruma berdecak keras dengan teguran dari Mamori, sama sekali tidak ada niatan untuk menyembunyikan kekesalannya terhadap sang gadis. Tangannya sudah lama sembuh sejak bertahun-tahun yang lalu, dan kebiasaannya melakukan hal tidak berguna masih saja ada sampai sekarang.

"Kukira kau menepati janjimu untuk melakukan semua yang kusuruh."

"Ya ampun, Hiruma-kun. Sudah ada belum yang bilang kalau kamu itu seperti anak kecil yang senang merajuk?"

Anggota baru yang menonton hanya bisa tertegun dan menelan air liur mereka. Sangat terasa kalau atmosfirnya sudah jauh berbeda 180° dari biasanya. Seberapa pun tangguhnya Mamori bisa melawan kapten setan itu, mereka hanya bisa berharap semoga Hiruma tidak melewati batas terhadap wanita itu.

Tentu saja, bukan Yoichi Hiruma namanya kalau dia termasuk orang yang pemaaf saat diejek.

Hiruma langsung memukul meja dengan kencang, membuat semua anggota menghentikan kegiatan mereka—mulai berharap seandainya mereka bisa kabur dari ruangan klub saat itu juga—dan berjalan mendatangi Mamori yang sekarang berdiri tepat di depannya.

"Jadi begini ya, Kak-Ma-mo-ri…."

Lagi-lagi panggilan itu. Pria di depannya ini tahu persis kalau dia membenci panggilan itu, tapi Mamori yakin dia pasti tidak mengetahui alasannya.

Semua argumen dan dicampur sedikit ejekan yang dikatakan oleh Hiruma selanjutnya, seperti terdengar samar di telinganya. Otaknya hanya terpikir pada satu hal yang pasti.

Setiap nama kecilnya bergulir keluar dari bibirnya, Mamori merasa sangat gelisah. Dan Mamori tidak suka merasa gelisah saat berada di dekat Hiruma.

Dia bersumpah untuk tidak membiarkan hal ini sampai ketahuan oleh Hiruma…. Setidaknya untuk saat ini.


Catatan: Kadang saya suka mikir, jangan-jangan panggilan "Mamori-nee-chan" itu buat nyembunyiin hint kalo mereka udah jadian pas kuliah...