"Wah, tangan mu besar." Sang putri tiba-tiba berceletuk sambil memajukan kepalanya dari kursi belakang dan membandingkan tangannya dan tangan sang Glaive yang dari tadi sibuk menyetir,

Nyx mengangkat tangan kanan nya yang bebas "Kau benar.." kini tangan mereka mengambang di udara, dibandingkan bersebelahan.

"Apa kau keturunan raksasa, Nyx?" Tanya Luna membuat Nyx otomatis tertawa, mereka sedang berada di perjalanan membawa sang putri ke sebuah makan malam resmi.

"Mungkin justru kau yang keturunan kurcaci, Your Highness." Pria itu masih memacu mobil mereka dengan santai.

Luna ingin melakukan protes, tapi Earpiece yang Nyx gunakan berbunyi Ting sekali. Glaive itu mengetuknya, "Ya, Ulric disini."

"Melapor, Basement aman, Sir." Ujar seorang yang Nyx ketahui pastilah Glaive baru.

"Dapur Aman." Kini Suara Libertus yang seperti sedang mengunyah sesuatu terdengar, "Makanan mereka juga aman, aku sudah mencicipi semuanya." sambungnya.

"Ruang utama Aman, tak ada yang mencurigakan." Kini Crowe yang melaporkan.

"Kondisi aman, Nyx.. kau bisa membawa Princess mu masuk dengan tenang." Pelna ikut melaporkan dari sambungan itu.

Crowe Dan Libertus tertawa, sedang Sang Glaive baru diam saja tak berani memotong candaan seniornya. "Haha, yeah.. Princess ku juga Princess kalian." sahut Nyx, Luna yang dari tadi mendekatkan telinganya pada Nyx berusaha mencuri dengar sebenarnya juga ingin mengatakan kalimat yang sama.

"Tidak.. tidak.. sepanjang yang ku tahu Kau Glaive kesayangannya." Sahut Libertus masih sambil mengunyah sesuatu, kini agak renyah membuat suara kriuk-kriuk seperti keripik kentang.

Luna menggeleng pada Nyx, bicara tanpa suara. "Kalau - maksudnya - yang - paling - menyebalkan - baru - benar." itulah kira-kira maksud gerakan mulut Luna jika Nyx tidak salah paham.

Crowe bersiul, "Fakta nya, King Regis menginginkan ku untuk menjadi Glaive sang Putri, tapi Princess langsung menolak sambil mengatakan, 'Bisakah Nyx saja yang melakukannya?' ouch, hatiku terluka." sahut gadis itu dengan nada mengejek yang dibuat-buat.

"kau sungguh melakukan itu?" Tanya Nyx pada sang Putri yang masih menguping. Tentu dengan suara rendah agar tak terdengar oleh Glaive lain.

Luna menggeleng, "itu tidak benar.." Luna memberi jeda. "Koreksi, yang benar itu aku bilang begini 'Bisakah Ulric saya yang melakukannya?' begitu."

Nyx menepuk jidatnya, "Apa bedanya, Your Highness?" Alis Nyx terangkat, menatap humor sang Putri yang tak ia pahami.

"Tentu itu berbeda, bukankah aku terkesan lebih berkelas saat memanggil mu Ulric?"

"Kau tahu kau selalu bisa melakukan itu jika mau." Nyx geleng-geleng kepala sambil menahan tawa.

Tapi Luna langsung membantah, "Ya tentu, tapi Nyx lebih mudah disebut.. hanya satu suku kata."

Lagi-lagi sang Putri mengatakan hal tidak jelas, Orang-orang diluar sana memang memandangnya sebagai sang Princess Oracle dari Tenebrae dengan paras dan kecantikan yang luar biasa, seorang Putri yang berbudi luhur dan dekat dengan dewa secara fisik dan spiritual.

Tapi bagi Nyx yang sudah melayaninya hampir setahun, image itu runtuh dengan mudah.

Baginya Luna hanyalah seorang Putri yang keras kepala, memiliki selera humor yang buruk, suka menggodanya, punya rasa ingin tahu yang besar dan menyukai petualangan beserta tantangan.

Bahkan jika di ingat tepat Minggu lalu, Nyx dipaksa sang Putri untuk membantunya menyelinap ke basecamp utama Kingsglaive ditengah malam. Itu benar-benar gila dan tentu bisa saja membuat Nyx ditendang keluar dari Kingsglaive oleh Drautos tanpa pikir panjang.

"Terserah padamu, Your Highness." Nyx menyerah sambil membelokan mobilnya memasuki parkiran, ratusan orang sudah berkumpul demi melihat langsung kecantikan putri mereka.

Luna resmi menjadi Putri angkat Sejak kejadian mengerikan di Insomnia tahun lalu, di mana beruntungnya Lucis bisa bisa bertahan dan melawan balik berkat kekuatan serta insting King Regis.

Meskipun bukan keturunan asli Lucis, tapi semua orang tetap menghormati dan mencintai Lunafreya layaknya Putri kerajaan mereka sendiri.

Drautos benar, Lunafreya adalah lambang perdamaian dan akan selalu diterima dimana pun ia berada.

Setelah berhasil memukul balik para Niffleheim menjauh, Luna dan Noctis memutuskan untuk tidak menikah. Sebuah keputusan yang mengejutkan memang, membuat banyak rakyat yang menjadi patah hati dan bertanya-tanya. Tapi keduanya benar-benar sepakat bahwa mereka lebih suka menjadi 'saudara'.

Nyx turun lebih dulu, membukakan Luna Pintu dan membantu Sang Putri keluar dengan anggun. Sebenarnya Nyx sangat ingin tertawa melihat itu, Karena lihatlah perbedaan sikap 180 derajat itu. Padahal baru saja mereka meributkan hal tidak penting, tapi sang putri telah memasang wajah kalem dan bersahajanya dalam jeda beberapa detik.

Agak iseng, Nyx kemudian berbisik. "Mungkin sebenarnya kau menderita semacam Bipolar atau penyakit kepribadian ganda, Your Highness."

Mendengar bisikan itu, Luna tak terlihat marah. Lebih tepatnya ia tetap tersenyum dengan lembut membuat Nyx merinding. "Jangan Sekarang, Aku harus terlihat meyakinkan, Ulric."

Tawa Nyx hampir pecah, artinya secara tidak sengaja sang putri mengakui bahwa kepribadiannya yang satunya itu tidak meyakinkan. Tapi Nyx harus menelan tawa itu, profesional. Ia harus profesional.


Begitu Luna tiba, para elit yang merupakan tamu makan malam langsung berdiri menyambut. Mereka berbincang entah apa sambil minum teh sebelum hidangan utama disiapkan.

Nyx berdiri cukup jauh tapi masih dapat melihat sang Putri yang dari tadi tersenyum marketing sembari menanggapi pembicaraan.

Ini adalah tempat ia dan Luna dulu berkenalan, Caelum hotels. "Rasanya baru kemarin." Nyx menggumam sambil melihat Bintang gemintang yang bersinar bersama dengan ratusan kembang api yang menari di angkasa. Alunan Musik klasik yang memabukkan sekaligus membuat ngantuk, Perdamaian memang membosankan tapi anggap saja ini adalah hadiah setelah ratusan perang.

Setengah jam ia berdiri dan tak terjadi apapun yang berarti. Makan malam telah berada di meja para tamu. Dua jam berikutnya mereka menyantap hidangan masih sambil mengoceh ini dan itu. Mungkin beberapa adalah basa-basi, dan beberapa lainnya adalah hal yang berhubungan dengan politik.

Melihat beberapa tanda aneh dari sang Putri, Nyx melirik jam kemudian segera menghampirinya. "Maafkan saya memotong, Tapi saya Pikir Princess sudah lelah."

Semua mata menatap Nyx yang sangat tak sopan memotong pembicaraan mereka. Kemudian orang-orang menatap Luna, Wajahnya memang terlihat lesu.

"Oh.. maafkan ketidakpekaan kami, Your Highness.. beristirahatlah jika memang itu yang Anda butuhkan." ujar Seorang wanita tua dengan banyak perhiasan dilehernya.

Luna tersenyum hangat sebelum mengangguk dan pamit.

Ting!

Nyx mengetuk Earpiece nya, "Ada apa dengan Princess, Nyx?" Pelna bertanya dari sambungan, sepertinya ia melihat Nyx yang menghampiri dan membawa Luna pergi.

"Seperti biasa..." Nyx tertawa hambar.

"Oh.. baiklah kalau begitu, dimengerti." Sahut Pelna lagi, Sambungan dimatikan.

Nyx membukakan Luna Pintu Mobil, Nyx melompat kebelakang kemudi dan langsung berbalik untuk melihat Luna yang sudah dengan nyaman membuka majalah di kursi belakang "Jadi apalagi sekarang, Your Highness?"

"Porsi makanan mereka sangat sedikit, dan tiba-tiba aku mengidam Sate Skewers pedas."

Ini bukan satu atau dua kali Luna berpura-pura sakit atau kelelahan untuk pergi dari sebuah pertemuan resmi. Nyx bahkan tidak perlu terkejut lagi, "As your wish, Your Highness." Sekali lagi Nyx memacu mobilnya pergi, menuju pusat jajanan pinggir jalan.

"Sebenarnya aku agak menyesal karena telah mengenalkan jajanan enak padamu." keluh Nyx sambil memberikan dua tusuk sate skewers pedas dan sekaleng soda yang sudah dibuka, "Kau jadi sering tiba-tiba mengidam." Nyx juga memakan jajanan yang sama sambil bersandar di mobil. Tak ada tempat duduk di tempat jajanan kaki lima, karena itu sang Putri juga melakukan hal serupa dengan kepala yang ditutupi dengan kain syal.

Akan menyusahkan kalau publik mengenalinya dan mulai mendekat untuk mengganggu Rode kedua makan malamnya. "Haha, tapi bagus kan? kau juga belum makan malam."

Nyx membungkuk sok hormat, "Terima kasih atas pengertian Anda. Wahai, Princess Oracle yang baik hati." nada yang dibuat-buat benar-benar membuat Luna ingin menendangnya.

"Sayangnya tak baik melakukan kekerasan kecil di tempat umum." Pikirnya.

Ting!

lagi-lagi Earpiece Nyx berbunyi, Nyx mengetuk dengan malas, sudah menduga suara siapa yang akan ia dengar. "kemana kau membawa Princess, Ulric?"

Jelas itu Kapten Drautos. Nyx melirik Luna yang hanya melanjutkan makan, Tak terlalu peduli karena ia yakin bahwa Nyx bisa mengatasi masalah itu dengan baik.

"Princess memiliki hal yang mendesak."

"Apa tepatnya hal mendesak itu?"

Nyx memutar bola matanya, memandang Luna yang menyelesaikan suapan terakhir. "Saya takut tak bisa menjelaskannya, kapten. Anda bisa menanyakannya langsung pada Princess saat kalian bertemu."

Lenggang sejenak.

"Baiklah, bawa pulang Princess ke Citadel segera. King Regis nampaknya sangat khawatir dengan kondisi kesehatannya. Ini sudah kali ketiga dalam Minggu ini Princess tidak menyelesaikan pertemuan resmi."

Nyx mengangguk meski tak bisa dilihat oleh atasannya. "Di mengerti." Nyx mengetuk Earpiece nya lagi, beralih pada Luna.

"Saya takut tak bisa menjelaskannya, kapten. Anda bisa menanyakannya langsung pada Princess saat kalian bertemu." Luna menirukan gaya bicara Nyx barusan sambil tertawa mengejek, "Entah sudah berapa kali kau mengatakan alasan yang sama, apa kapten mu tidak bosan mendengarnya?"

Nyx hanya cepat-cepat memakan sisa makan malam ditangannya, "Yeah, Justru itu yang membuat ku penasaran, Princess.. apakah dia sungguh menanyakan padamu?"

Luna menggeleng, "Tidak sekalipun."

Nyx menertawakan level keberanian kapten nya, padahal Pria itu biasa bersuara keras dan kasar, sering memerintah, memberikan pelatihan layaknya neraka, menghukum dengan mengerikan, tapi rupanya ia tak punya cukup nyali untuk menanyakan hal semacam itu pada sang putri yang meski dilihat dari sisi manapun tidak ada seram-seram nya. "Yeah, berita bagus kau tidak perlu repot-repot mengarang cerita, kita pulang sekarang."

Tak perlu diperintahkan dua kali, Luna masuk ke mobil. Ia bisa membuka pintu sendiri tak perlu menunggu Nyx, duduk di joke depan belakang kemudi. "Sekarang pukul 11, harusnya shift mu sudah berakhir kan?" sang Putri mengingatkan.

Nyx tertawa kemudian ikut masuk ke mobil, membiarkan gadis itu memegang setir menuju Citadel.


Seperti kata Drautos, King Regis terlihat sangat khawatir. Wajah Pria itu penuh kecemasan begitu melihat Lunafreya keluar dari mobil. Oh tentu saja mereka sudah bertukar posisi sebelum tiba di Citadel. Bisa-bisa Nyx langsung di cincang King Regis jika tahu bahwa Putri Angkat nya itu menyetir sendiri. "Apa kau baik-baik saja, Dear?"

Nyx yang menyaksikan hanya meletakan tangan dibelakang punggung, berdiri dengan tegak.

"Saya baik-baik saja, Ayah." Ujar Luna, "tadi saya hanya agak lelah dan merasa perlu udara segar, Ulric membawa Saya berkeliling."

Kini King Regis menatap Nyx meminta konfirmasi, Glaive itu memperbaiki posisinya kemudian menjawab. "Ya, Your Majesty.. Princess hanya agak lelah karena terlalu banyak mendengar ocehan dan basa basi di acara makan malam itu."

Luna langsung menyikut Nyx, tapi King Regis nampaknya mengerti. "Setidaknya kau pergi dengan cara yang elegan.. tidak seperti Noctis yang tidur secara terang-terangan." Pria tua itu memijat kepala.

Lega mendapat tanggapan itu, Luna akhirnya disuruh bergegas kembali ke kamarnya. dan yeah... Tugas Nyx selanjutnya adalah memastikan sang Putri sungguhan masuk ke kamarnya, tidak berkeliaran.

Begitu tiba di depan sepasang Daun pintu yang tinggi, Luna langsung menginjak kaki Nyx. Glaive itu sudah hafal dengan kekerasan kecil yang biasa Luna lakukan, jadi ia memodifikasi boots nya dan menambahkan sedikit bantalan agar tak akan sakit meski di injak dengan heels besi sekalipun.

"Kok..." Luna kemudian menunduk melihat Boots Nyx, menemukan tonjolan yang tidak biasa di sana. Luna langsung memandang Nyx tidak terima, "Harusnya kau diam saja."

"Tapi King Regis sangat khawatir, lebih baik bilang bosan daripada sakit kan?" Luna tak menjawab. "Ya walaupun alih-alih dimasukkan ke rumah sakit umum, Kau justru bisa jadi dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena kepribadian ganda, Your Highness."

Daripada menginjak kaki Nyx yang memiliki pengaman, Kali ini Luna memilih mencubit perut sang Glaive. Tapi berkali-kali Pria itu lolos dan hanya tertawa puas.

"Itu namanya bukan kepribadian ganda."

"tapi?"

"Mahir membaca situasi."

Nyx hanya memutar bola matanya, Ini hampir pukul 12. Ia sebenarnya bisa saja berdebat dengan Luna Semalam, tapi jelas Putri dihadapannya sudah lelah. Jadi, daripada memperpanjang masalah, Nyx kali ini hanya menunduk dan mengucapkan selamat malam.

"Baik.. baik.. anda menang. Selamat malam, Princess."

"Yeah, selamat malam, Nyx."