Naruto milik Masashi Kishimoto

story written by angelichoco.


Nyaris sebulan penuh, Sasuke belum sempat pulang sebab pekerjaan sengkarut di luar kota memaksa untuk menyelesaikan proyek pembangunan gedung cabang besar-besaran. Hipokrit jika berkata rindu tak menyeraki kepala begitu mengingat pesta pernikahan dengan Sakura akan digelar tiga hari lagi.

Ah, benar juga. Selama seminggu terakhir hanya bertukar pesan melalui ponsel, Sasuke semakin amat tak sabaran. Membayangkan status berganti menjadi suami, berdampingan bersama seseorang yang amat tercinta—tentu tak ada hal lain yang lebih membikin serotonin tertompa deras, bukan?

Pukul sembilan malam. Sasuke membuat konklusi untuk segera pulang begitu pekerjaan selesai. Langkah menderap pelan membuka pintu apartemen selagi senyum eksplisit tercetak dalam pahatan wajah, berniat memberi kejutan. Betapa sudut hati bersorak bahagia mendapati Sakura tengah terduduk di atas sofa, menatap lurus dengan netra membola, lantas sigap mengambil telpon genggam.

"Ino, aku benar-benar takut, pintu apartemenku terbuka sendiri." Hening, tubuh membeku, Sasuke tak mampu sekadar bersuara mana kala kepala sengkarut penuh tanda tanya. Suara dari seberang sambungan membalas cepat. "Makanya berhentilah menangis. Bukankah sudah kuberitahu untuk mengikhlaskan kepergian Sasuke?"


A/N : Halooo! Jadi sebenernya ini repost dari kapal sebelah yang kupikir pengen dibuat versi SasuSaku juga. Pendek banget emang. That's it. Have a nice day.