.

I Wake Up in Another World as Kamen Rider Ghost and Meet God


.

.

28 Maret 2021
23:45

"Ayo! Ayo! Ku mohon beri aku Ohma Zi-O!" Pinta anak itu memohon-mohon pada layar HP-nya. "Ini permintaan terakhirku! Aku hanya mau Ohma Zi-O!"

Kamen Rider City Wars. Dia baru saja menekan tombol 10X Gacha dengan 250 Hero Stones terakhir miliknya sebelum game di tutup keesokan harinya. Seperti yang dia harapkan, pada layar muncul logo milik Zi-O. Cahaya warna warni juga muncul pertanda dia akan mendapatkan sesuatu yang bagus. Penuh harap dia pelototi layar yang bersinar dan...

...

...

...

Zi-O Ohma form muncul dilayar. Dengan spesial 'TRK'.

"A**,K*****,M****,J*****! Ini udah yang ke-6 kalinya gua dapat Zi-O Ohma Form! Kenapa!? Kenapa kau tidak mau memberiku Ohma Zi-O, BAND*I sialan!?"

Anak itu murka. Kata-kata misuh dari kutub utara hingga kutub selatan yang dia ketahui lepas begitu saja dari mulutnya. Dia hampir saja membanting HP yang dia beli setelah menabung 6 bulan lamanya. Dia pun sadar dan terdiam dengan mata berkaca-kaca. "Yah...setidaknya kali ini aku dapat versi Triple Rider Kick..." Ujar anak itu menghibur diri. Oh, kejamnya gacha.

Dia menarik nafas dalam-dalam lalu kembali merebahkan dirinya di tempat tidurnya. "Mending ku nikmatin ajalah." Ucapnya. Dia pasangkan BC itu pada sub slot Skill milik Zi-O yang dua dari tiga slotnya adalah BC Zi-O Ohma Form. Kini ketiga slot skillnya sudah terisi penuh sampai ke sub slotnya. Satu Skill senjata, dua BC Zi-O Ohma Form yang sub-slotnya terisi penuh. Dan berkat BC yang baru dia dapat, kini Zi-O bisa menggunakan skill TRK.

Dia buka Quest lalu dia pilih salah satu Daily Mission dengan tingkat kesulitan Hard. Dia mulai merasa bosan dengan Zi-O, jadi pada pemilihan tim dia pilih Ghost pada posisi pertama. Sudah lama sekali dia tidak menggunakan Mugen Damashii. Padahal itu adalah BC pertama yang dia dapat. Zi-O dia letakkan pada posisi kedua dan Zero-One dengan BC Ark-One dan Hell Rising Hopper yang dia dapat dari tiket gacha spesial dia taruh di posisi ke tiga. Dia harusnya menggunakan tiket spesial itu untuk mendapatkan Ohma Zi-O, tapi Ark-One terlalu keren untuk dilewatkan. Dia menyesal, tapi tidak sepenuhnya menyesal karena sudah dapat BC Ark-One.

Dia memainkan game itu hingga lewat tengah malam. Tanpa sadar dia mulai merasa mengantuk dan larut dalam tidurnya, membiarkan layar gawainya menyala dengan baterai kritis 2%. Dan sebuah notifikasi pesan masuk dari dosennya. "Besok DO!" Isi pesan notifikasi itu.

...

...

"Lah ini dimana?" Tanya anak itu begitu dia menyadari dirinya tertidur pulas di hamparan rumput luas yang disebelahnya ada sungai, didalam sebuah hutan. Sesaat dia tenang. Sebelum kemudian kenyataan menampar keras wajahnya. "Wadooo! Dimana ini!? Kenapa gua ada disini? Apa gue di culik trus dibuang disini!? Nggak! Itu nggak mungkin! Apa juga untungnya nyulik jomblo ngenes melarat dengan wajah pas-pasan kayak gu-"

Tanpa sengaja dia melihat pantulan tubuhnya pada permukaan sungai yang tenang. Anehnya bukan dirinyalah yang dia lihat disana. Melainkan sosok Kamen Rider Ghost ore Damashii, sama seperti yang ada di dalam game.

"Eh? Itu gw? Sejak kapan gua cosplay jadi Kamen Rider Ghost? Sejak kapan gua jadi Kramatizen? Jangan-jangan gua dipakein kostum Ghost lalu dibuang ke sini? Ah masa sih? Nggak ada kerjaan banget tu orang. Lagian kostum bagus begini harganya pasti mahal banget, mana Ghost Drivernya kayak CSM lagi. Gabut banget dah ntu orang." Omelnya tanpa henti. "Ya udahlah. Mending gw lepas dulu ni helm. Sesak."

Kamen Rider Ghost Ore Damashii
sc : fandom

Dia mencoba melepas Helm itu, tapi sekeras apapun dia mencobanya, dia tetap tak bisa. "Wah mulai ngaco nih. Kok ngga bisa lepas!?" Dia coba lagi. Tapi hasilnya sama. Kali ini dia coba lepas sabuk Ghost Drivernya, namun tak ada bedanya. Tak satupun bagian dari kostum ini yang bisa dia lepas.

Ditengah kepanikannya, dia mendapat sebuah pencerahan. Satu-satunya kemungkinan yang ada dalam kepalanya saat ini. "Tunggu dulu. Jangan bilang kalau ini...isekai? Haha. Nggak mungkin lah! Dah kayak Ainz aja dah."

"Tapi..."Meski agak ragu, dia beranikan dirinya untuk menarik tuas pada bagian samping Ghost Driver. Ajaibnya aura berwarna jingga muncul bersamaan dengan simbol mata yang khas di belakang tubuhnya.

[DAI KAIGAN!]

[ORE! OMEGA DRIVE!]

Kakinya bercahaya. Karena tak tahu mau dia apakan, dia tendang sebuah batu besar yang ada disana. Akibatnya batu itu langsung hancur dan meledak dengan dahsyatnya. Dia sendiri pun kaget dangan kekuatannya sendiri. "haha. Jadi begitu ya...aku udah jadi Takeru Dongo. Aku berubah menjadi Kamen Rider Ghost di Isekai. Hahahahaha..."

"hahaha."

"haha."

"ha..."

BRAKK

Diapun pingsan.

.

.

.

.

"Bangunlah..."

Dia terbangun di sebuah ruang hampa yang entah dimana. Wujudnya saat ini masihlah Kamen Rider Ghost. Di hadapannya muncul sesosok makhluk aneh dengan tubuh bersinar, sayap emas dan wujud yang sangat familiar. Dengan senyum di wajahnya dia menapakkan kakinya di ketiadaan dan mengampiri Ghost.

"Morgan Freeman?" Tanya anak itu.

"Bukan." Balas sosok itu sambil tertawa kecil. "Aku adalah dewa di dunia ini, mereka memanggilku Iosa."

"Dewa? Itu berarti kau yang memanggilku ke dunia aneh itu?"

"Benar. Maaf jika aku terlambat menyambutmu, Arzio."

Anak yang dalam wujud Kamen Rider Ghost itu keheranan mendengar nama barusan. Dia memiringkan kepalanya. "Siapa Arzio?"

"Tentu saja kau." Jawab sosok yang menyebut dirinya dewa itu. "Manusia terpilih yang akan mengemban misi suci menyelamatkan dunia ini. Arzio."

"Arzio pala bapak kau! Aku bukan Arzio!"

"Benarkah?" tanya si dewa. "Wadah, sepertinya aku salah orang."

"Apa maksudmu salah orang!? Apa yang kau lakukan padaku!? Kembalikan aku ke dunia asalku pak tua sialan!"

"Itu tidak bisa dilakukan!"

"Apa!? Memangnya kenapa?"

"Itu karena kau sudah mati di dunia asalmu."

"M-Ma-Mati!? Bagaimana bisa? Padahal terakhir kali aku ingat betul aku cuman lagi tiduran di kamar. Apa aku kena serangan jantung? Apa terjadi gempa atau bencana alam?"

"Sepertinya aku tidak sengaja membu-...ehem. Maksudku kau kena serangan jantung."

"GUE DENGER LU NGOMONG APA BARUSAN! LU NGEBUNUH GUA KAN!? PEMBUNUH! BALIKIN HIDUP GW!"

"Sudah-sudah. Nasi sudah menjadi bubur. Tak ada gunanya disesali."

"Kalo gitu biar gua masukin nasi ke duburlu! Enteng banget lo ngomong pak tua!" Mugen Ghost Eyecon muncul dihadapan Ghost. Dia meraih benda itu lalu langsung dia masukkan ke Ghost Driver. "Karna lu udah bunuh gua. Sekarang giliran gua yang bunuh lu! SINI BIAR GUA HANTAM LU PAKE GOD OMEGA DRIVE!"

"T- Tunggu! Tunggu! Tunggu!Tunggu! Kita bisa bicarakan ini baik-baik! Aku tahu! Sebagai permintaan maaf akan aku berikan padamu kekuatan yang besar dan kekayaan berlimpah di dunia baru ini! Kau bisa hidup senang, bikin harem bahkan menguasai dunia kalau kau mau!" Iosa mencoba mencari cara untuk menyelamatkan nyawanya.

Kemarahan Ghost sedikit mereda. "Ng? Kau bersumpah."

"Iya! Iya! Iya! Iya! Aku bersumpah atas namaku sendiri, yang tak lain adalah seorang dewa, akan memenuhinya." Iosa sedikit lega, penawarannya berhasil menyelamatkan nyawanya. "Aku akan langsung memberimu kekuatan sihir dan juga kekayaan tak terbatas."

Ghost agak sedikit jengkel dengan cara bicara si dewa itu. Tapi dia tak ingin menambah masalah. "Oke...gw paham."

"Baiklah!" Pria itu menepukkan tangannya. "Dengan begini kita sudah sepakat. Sekarang aku akan mengirimmu kembali ke dunia tadi dan kau bisa mulai menjalankan tugasmu menyelamatkan dunia dari serangan raja iblis."

"Aku mengert- Tunggu dulu, Apa maksud lu ngelawan raja iblis!? Lu nggak bilang yang begituan!"

"Aaah! Dah! Dah! Nih duit!" Pria itu melemparkan emas dalam jumlah yang sangat banyak pada Ghost. Ghost pun jatuh dn terbawa bersama emas-emas itu menuju titik cahaya yang ada disana secara paksa. "Mulai dari sekarang namamu adalah Arzio! Semoga beruntung!" Seru Iosa.

"Kampret kau pak tua!" Salam perpisahan darinya.

.

.

.

.

Anak itu bangun dari tidurnya. Seperti sebelumnya, dia masih dalam wujud Kamen Rider Ghost dan masih berada di atas hamparan rumput di dalam hutan. "Awas lu pak tua. Kalo sampe lu ingkar janji, gua cekik lu sampai mati!" Geramnya kesal.

"Jadi mulai dari sekarang namaku Arzio ya...malangnya aku." Anak itu pasrah meratapi nasibnya. "Mana gw jadi oRe wA tenKuji taKeru DoNgo lagi. Tahu gini mending gw main pake Zi-O mah."

"Oh iya!" Tiba-tiba saja dia teringat akan satu hal. Dia coba buka penutup Ghost Drivernya, lalu dia cabut Eyecon yang ada disana. Akibatnya tubuh Arzio bercahaya. Wujud Kamen Rider Ghost pun berganti menjadi seorang anak laki-laki dengan rambut hitam yang menutupi wajah bagian atasnya. Dia pun melihat pantulan wajahnya di permukaan air. Shock. "Oalah Temp*k kok gua malah jadi MC rambut legend!? Ini mah bukan tubuh gua!"

"Woyy pak tua! Dimana kau! Balikin tubuh gua!"

Anak itu terdiam. Dia menghela nafas panjang. "Paling tidak gua udah bukan TenKuji TakeRu DoNGo lagi." Ucapnya pasrah. Dia berdiri. Dengan sendirinya panel-panel notifikasi layaknya game rpg jadul bermunculan memberi petunjuk tentang skill dan informasi mengenai dunia itu.

Dia bisa memunculkan layar item box kapanpun dia mau dan menyimpan benda apapun yang dia mau di dalamnya. Saat ini yang di punya di item boxnya hanyalah 3 buah batu. Mungkin itu hasil dari batu besar yang dia hancurkan tadi. Disana juga terdapat uang dalam jumlah besar seperti yang dijanjikan oleh Iosa.

Skill yang diberikan Iosa pun ada banyak. Kebanyakan skill tersebut adalah skill sihir seperti bola api, heal, ice shot dan semacamnya. Yang tentunya dia tak tahu bagaimana cara menggunakannya karena dia tak pernah belajar sihir. Lagipula di dunia asalnya sihir adalah hal yang tabu. "Ya biarlah. Paling tidak aku udah dapat kekuatan Lord TakeRu." Ucapnya mantap.

"Pertama-tama gw harus keluar dari hutan. Di anime-anime yang gw tonton, pertama-tama hal yang harus gw lakuin adalah ke guild petualang dan jadi petualang. Tapi duit gw udah banyak. Enaknya ngapain ya...Kalo ngalahin raja iblis mah Mugen Damashii kayaknya udah cukup."

Karena tak tahu mau kemana, Arzio mengikuti nalurinya dan melangkahkan kakinya pergi dari sana. Dia tak tahu kemana dia akan dibawa oleh kakinya sendiri. Saat ini dia terlalu pusing untuk memikirkannya. Yang akan terjadi ya terjadilah.

Di sepanjang perjalanan dia dimanjakan oleh pemandangan indah dari hutan itu. Ada banyak sekali tanaman dan hewan yang sangat asing baginya. Suasana fantasi dari hutan itu begitu terasa.

Lelah menelusuri semak-semak, Arzio pun akhirnya menemukan jalan setapak. Dengan ini kebebasan sudah ada di depan mata. Dia tinggal mengikuti jalan setapak itu dan lambat laun dia akan keluar dari hutan itu.

Seperti yang dia harapkan, dia akhirnya sampai di bibir hutan. Tapi bukannya kebebasan yang menunggunya disana. Di luar hutan itu, sudah ada ratusan prajurit yang bersiaga bersama seorang raja, dua orang pangeran dan juga seorang tuan putri. Keseluruhannya bertema fantasi mulai dari perawakannya hingga pakaian yang mereka kenakan. Tapi ada 5 orang yang berpakaian seperti pada abad 21 disana. Tidak salah lagi. Mereka sama seperti dirinya.

"Lihat ada satu lagi!"

"Hah!? Bukannya yang dipanggil Cuma 5 orang!?"

"Itu tidak penting! Cepat amankan dia dulu!"

Sekelompok orang dengan baju zirah yang seragam datang menghampiri Arzio. Dia menyeret anak itu secara paksa ke tempat 5 orang tadi berada. Arzio yang terlalu kaget tak sampai kepikiran untuk melawan dan ikut saja dengan para ksatria itu. Dia di kumpulkan bersama 5 orang lainnya.

Si Raja berdiri di hadapan mereka bersama beberapa orang yang nampaknya berpangkat tinggi. "Salam, wahai orang-orang dari dunia lain. Selamat datang di dunia kami." Ujar pria tua yang berperan sebagai raja itu.

Arzio membelalak tak percaya. "Tidak mungkin. Mereka juga?"

.

.

.