Thomas sedang menatap pembicaraan serius Minho dan Alby, mereka terlihat sangat serius entah berbicara tentang apa, Thomas hanya mendengar kata 'logam' atau sesuatu. Alby mengangguk dan mengeluarkan sepatah kata, mengejutkannya ia berlari menuju Maze bersama Minho. Thomas tidak percaya Alby masuk ke dalam Maze, ada apa gerangan dengannya?

Thomas bertanya kepada Frypan, ia tidak punya ide sama sekali apa yang terjadi dan menyuruh Thomas menjauh dari masalah mereka. Tapi Thomas setengah mati penasaran apa yang terjadi, lalu ia memberanikan diri bertanya kepada Newt. Newt menggeleng pelan, ia tidak tahu apa-apa, sebuah kejutan tidak ada yang tahu sama sekali.

"Bukan kah aneh Alby mengikuti Minho? Dan juga mereka pergi saat siang hari, apakah tidak terlalu telat? Bagaimana jika Maze tertutup?"

Semua pertanyaan ia lontarkan, tapi hanya satu pertanyaan yang dapat Newt tangkis, ia percaya Alby dan Minho akan datang. Mereka pasti akan datang. Sampai pada saatnya, menjelang sore hari menuju terbenamnya matahari, kepulangan Minho dan Alby masih dipertanyakan. Para Gladers berkumpul di depan Maze, khawatir Runner paling handal dan ketua mereka hilang. Ini pasti salah satu mimpi buruk lainnya.

Lima belas menit terlewatkan dan mereka semakin khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada mereka. Newt paling khawatir dari mereka semua, ia berulang-ulang kali mengatakan bahwa mereka akan datang. Tapi semakin lama mereka menunggu, mereka sama saja membuang waktu. Gally akhirnya membuka mulutnya, "mereka tak akan datang."

Lalu semuanya menyerah begitu saja, Thomas masih berdiri menunggu kepulangan Alby dan Minho, bahkan Newt ikut menjauh, wajahnya terlihat sangat terpukul. Suara desingan mulai terdengar, burung gagak beterbangan dimana-mana, angin kencang menghembus dalam Maze.

Waktunya pintu Maze di tutup.

Thomas kecewa berat, ia ingin nangis tapi ia tidak. Ia tetap bersih kukuh mereka akan datang, ia tak pernah meragukan Minho dan Alby. Tapi, dugannya benar. Ia syok melihat Minho yang sedang menyeret Alby, dan Alby terlihat tak begitu dalam kondisi bagus. Thomas teriak, semua orang menoleh ke belakang dan sama syoknya dengannya.

Semua menjerit memaksa Minho untuk lebih cepat dan berkata bahwa mereka masih bisa kabur, tapi dinding Maze semakin lama menutup, kepanikan mulai melanda Minho. Minho tak sanggup berlari, ia sangat capek dan lelah. Alby juga bukan tipe yang dapat diangkat kemana-mana.

Tinggal menghitung detik Maze akan tertutup rapat, Thomas melihatnya dengan kepalanya sendiri, sebuah perasaan semakin mendorongnya untuk berpikir mereka tak akan selamat. Thomas kesekian kalinya membeku, sebuah dorongan memaksanya menolong Minho dan ya, ia berlari menuju Minho.

"TOMMY!" dan dari dalam Maze, ia dapat mendengar jelas Newt memanggilnya.

"Kerja bagus Thomas, kau baru saja bunuh diri."

Minho duduk terengah-engah, ia sama sekali tak percaya bahwa anak bawang di depannya ini mengambil resiko kehilangan nyawanya! Minho tidak tahu apa yang dipikirkan Thomas, tapi ia tahu anak itu mashokis. Thomas sendiri dengan bodohnya sedang mengagumi isi Maze, dinding-dinding yang menjulang tinggi dengan tanaman menjalar, kondisi daratannya juga kusam. Ia seperti di sebuah tempat pembuangan, tapi Maze terasa seperti menantangnya.

Thomas bergumam sesuatu, ia pun melihat Alby. Alby kondisinya sangat mengenaskan, sepertinya ia jatuh pingsan dan dia memiliki luka di sekujur tubuhnya. "Apa yang terjadi dengan kalian?"

Minho mendengus, "maksudnya apa yang dipikirkan dirimu?"

"Ayolah Minho, aku memberanikan diri untuk menolong kalian! Setidaknya aku penasaran dengan Maze." Minho menggeleng pelan tidak percaya apa yang ia dengarkan, Thomas memang benar-benar gila.

"Penasaran ya, aku juga penasaran ada apa dengan otak mashokis mu. Kalau begitu, bantu aku membawa Alby, dia berat astaga." Thomas mengangguk dan membantu Minho membawa Alby, "aku akan mengasih tahu semuanya, tapi kita harus berlindung."

Mereka berjalan beberapa meter dan bersandar di dinding, Minho membawanya ke sebuah tempat yang sedikit sempit dan penerangannya juga sedikit, sepertinya mereka sedang berlindung dari sesuatu.

"Aku menemukan kerangka Griver, Alby menyuruhku untuk membawanya karena tidak ada satupun dari kami pernah melihat Griever. Singkat cerita saat kami sedang meneliti, Griever datang dan menyerang kami, Griever itu meng-stung Alby."

Thomas mengangguk pelan, pasti menyakitkan menjadi Alby dan melelahkan menjadi Minho, mereka terus berlari dari Griever dengan kondisi buruk. Kini Thomas juga bingung, kenapa dirinya masuk ke dalam Maze? Satu hal yang ia tahu, ia ingin menolong temannya.

"Bagaimana dengan diri mu eh, shuck-face? Kau tahu tentang 'tidak ada yang selamat semalaman di Maze', dan kau dengan gilanya masuk ke dalam Maze."

Thomas terkekeh pelan, ia juga tak tahu kenapa. "Entah, aku rasa aku ingin menolong kalian."

"Pernah berpikir konsekuensinya?" Thomas terdiam sebentar, ia berpikir perlahan.

Konsekuensi ya? Ia pasti juga tahu keselamatannya tidak dijamin seperti berwisata ke Disney Land, dan ia juga tahu ini tindakan bunuh diri. Lalu ia berpikir sejenak tentang para Gladers, mereka pasti mengira dirinya gila dan beritanya akan cepat tersebar. Pikirannya tentang Newt terlintas, ia baru teringat tentang Newt dan ia baru saja merusak janjinya.

Ia tak akan pernah meninggalkan Newt, dan sekarang ia meninggalkannya.

Ia janji tak akan membahayakan nyawanya ke dalam Maze, dan kini ia berada di dalam Maze.

Thomas berteriak gusar, nadanya mungkin tidak terlalu keras tapi ia yakin tiga atau empat meter dapat didengar. Minho sendiri terkejut Thomas tiba-tiba berteriak dan menggunakan tangannya untuk mendekap mulut Thomas.

"Hey apa kau gila?! Kau mau Griever membunuh kita shuck-face?" Thomas menghela napas, ia menggeleng pelan dengan wajah sendunya.

"Kenapa kau sekarang yang sedih? Seharusnya diriku karena kau dengan hebatnya berteriak."

"Newt..." Minho terdiam, ia menaikkan sebelah alis matanya.

"Newt, aku baru saja meninggalkan Newt."

Minho memutar bola matanya, astaga, demi apapun kenapa Minho menjadi sassy dan salty seperti ini? Thomas mengakui ia tak sering berbicara dengan Minho, tapi ia selalu merasakan nada sarkasme berasal dari Minho.

"Jangan khawatir bung, tindakan ku memang ditakdirkan untuk sarkastik." mereka tertawa pelan, lalu Minho melanjutkan omongannya. "Soal Newt ya? Jujur saja, kau orang pertama yang bisa dekat dengannya."

"Oh ya? Aku merasa tersanjung." ucap Thomas, "yang barusan bukan sarkasme."

"Aku tahu. Newt selalu diam sebelum kau datang, ia kadang juga bersikap dingin, tapi terkadang ia sama bijaknya dengan Alby-tipikal seseorang yang tak akan membiarkan hubungan orang lain runtuh. Lalu kehadiran mu dari comberan datang, wajah lugu mu entah kenapa bisa membuat Newt tersenyum, tertawa, bahkan terlihat sangat bahagia. Aku hanya bisa berkata terima kasih, aku rasa kalian memiliki hubungan spesial."

Thomas tidak mengambil serius dengan lelucon 'kehadiran dari comberan' dan 'wajah lugu', ia merasa puas kalau dia dapat membuat Newt bahagia, tapi ia juga takut. Ia takut jika Thomas tidak ada dapat membuat Newt terpukul sekali, dan sekarang ia meninggalkannya.

"Kami hanya teman." hanya itu yang dapat Thomas jawab. Ia juga heran sebenarnya apa hubungan ia dan Newt? Mereka hanya seorang sahabat yang berjanji tak akan menyakiti satu sama lain kan?

"Tentu saja shuck-face, bagaimana aku tak sadar. Dua orang laki-laki berpelukan, saling mengecup pipi satu sama lain, bahkan bersenderan satu sama lain di tempat yang sepi hanya seorang teman. Hanya teman."

Kalimat Minho sukses membuat Thomas memerah setengah mati, kalimatnya membuat dirinya sangat malu tapi ia senang Minho dapat melihat jelas seberapa dekatnya ia dengan Newt. Tapi kenapa Minho tahu? Bahkan kecupan yang ia beri, darimana Minho tahu?

"Benarkah slinthead? Kalian jelas-jelas seperti menebarkan mawar dimana-mana, Chuck saja berpikir kalian ada sesuatu atau apa." Minho kembali menggurutu tentang hubungan Thomas dan Newt tapi seketika ia berhenti berbicara, ia teringat sesuatu, dan cukup mengagetkannya.

"Tunggu sebentar, kalian benar-benar uh... teman?" Thomas mengangguk mantap dan diberi tatapan lebar Minho.

Minho sungguh tak percaya, dari semua pelukan dan kecupan-walau hanya dua kali atau berapa ia menyimpulkannya mereka sering melakukannya-tapi Thomas dan Newt hanya seorang teman? Teman gila mana yang melakukan sesuatu seperti pasangan dan berkata tidak ada yang terjadi? Minho harus memperbaiki hubungan mereka.

"Oh Thomas, kalian berdua sangat lucu." dan kalimat ini, Thomas merasakan sarkasme yang sangat kuat.

"Lalu aku harus bagaimana Minho? Aku dan dia nyaman dalam hubungan ini..."

"Kau tahu Thomas? Kau butuh seseorang menuntun mu dalam hubungan ini, dan orang itu adalah aku. Minho. Sekarang angkat bokong tipis mu itu dan kita pergi dari sini sebelum Griever mencari masalah, kita akan berbicara sangaaaaat panjang."

"Sudahlah Newt, mereka tidak akan datang." Zart bersusah payah menyemangati Newt, semua orang sama sedihnya dengan Newt, tidak percaya Minho, Alby dan Thomas sudah tidak ada lagi.

Chuck juga sama terpukulnya, ia tak percaya Thomas-yang ia anggap seperti kakak sendiri-sudah lenyap ditelan Maze. Alby dan Minho juga sangat berjasa kepadanya, mereka selalu membantu Chuck dalam kesusahan. Apalagi Newt, ia tak kunjung usai nangis. Air matanya terus mengalir dan dalam lubuk hatinya ia percaya, Tommy-nya tak akan meninggalkannya. Tak akan pernah.

Keesokkan harinya, Newt memberi perintah untuk menunggu kepulangan Alby, Minho dan Thomas. Beberapa sudah menyerah menunggu mereka, mereka tahu tidak akan selamat bersemalaman di Maze, tapi beberapa seperti Frypan, Chuck, Winston, dan beberapa Gladers lainnya percaya mereka tak akan menyerah.

Newt juga, ia tak pernah meragukan Tommy-nya. Tommy-nya akan selalu disisinya, tidak peduli sesuli apapun rintangannya, ia tahu Tommy-nya tak akan pernah meninggalkannya. Suara desingan mulai terdengar, burung gagak kembali berkicau, hembusan angin kencang dari dalam Maze menghembus para Gladers. Waktunya mereka menunggu kepulangan Alby, Minho dan Thomas.

Mereka tetap berdiri, peluh-peluh keringat mulai bercucuran, setengah jam mereka lewati dan masih tak ada tanda-tanda keberadaan Thomas dan yang lain. Tiga sampai lima Gladers menyerah, menyisakan Newt, Chuck, dan Frypan. Mereka bertiga yakin bahwa Thomas dan lainnya akan datang, tidak peduli seberapa lama merekanya.

Satu jam pun berlalu.

"Mungkin... m-mereka benar-benar tak selamat... sudahlah Newt, Chuck, aku... aku akan kembali masak." Frypan meninggalkan mereka berdua.

Newt menelan ludahnya, ia takut jika Chuck juga lepas dari harapannya. Ia juga tahu kalau dirinya capek menunggu tapi ia harus menunggu, Tommy-nya pasti akan pulang! Pastinya. Lalu lima belas menit berlalu, Chuck akhirnya jatuh menangis. Ia berkata ia tak kuat menunggu kepulangan seseorang yang sudah tidak ada. Itu tentu membuat Newt menjadi sakit hati, tapi ia bersih kukuh menunggu kepulangan Tommy-nya.

"S-sampai berjumpa lagi N-Newt..." dan begitu saja, Chuck mulai melangkah menjauh dari Newt.

Newt ingin berteriak, mengutuk semuanya yang membuat Maze ini, ia tak percaya tak ada yang percaya kalau mereka pasti akan pulang, Newt tak akan pernah berpikir seperti itu. Air matanya pun jatuh, dirinya bergetar, Chuck sempat berhenti dan menatap Newt beberapa langkah darinya. Chuck merasa... merasa bersalah membuat ketua kedua Glade menjadi rapuh. Ia berinisiatif memeluknya, Newt juga merupakan kakak baginya.

Dan saat itupun, langkahnya terhenti. Matanya melebar, mulutnya menganga, ia seakan-akan terjatuh kapan pun. Dengan sekuat tenaga ia berteriak, "MEREKA DATANG!"

Newt langsung tersadar, ia menatap lekat-lekat di depannya, ia melihat Tommy, Minho dan Alby.

Mereka datang.

Newt berteriak bahagia, ia sudah menduga mereka akan datang, tak mungkin meninggalkan yang lainnya begitu saja. Dari kejauhan Thomas tersenyum ke Newt, Newt menatapnya balik dengan perasaan bahagia, kesedihannya seketika terhapus. Lalu mereka sampai di Glad. Thomas, Minho dan Alby langsung ambruk. Lelah dengan perjalanan mereka, singkat cerita, mereka tak sengaja bertemu dengan Griever dan mereka menghabiskan semalam kejar-kejaran dan bermain petak umpat. Pengalaman paling menyenangkan bagi Thomas-sarkasme yang ia dapat dari Minho.

Minho juga cerita banyak tentang Newt, Thomas mengakui ia tahu Newt hanya beberapa minggu dan ia tidak terlalu mengetahui banyak tentangnya. Minho menyuruh Thomas untuk menjalani hubungan mereka sekarang dengan pelan, berhati-hati dalam memegang janji, dan menjaga perasaan Newt. Entah kenapa ia seperti berbicara kepada ayahnya sendiri.

Di lain sisi, Newt memeluk erat Thomas lalu memeluk Minho sebentar dan menanyakan keadaan Alby. Alby langsung dibawa dengan cepat menuju Med-Jack, menyuruhnya mengecek Alby apakah ia baik-baik saja atau tidak. Dan sekarang, Newt meminta waktu sendiri untuk Thomas.

"Newt." ucap Thomas, adegan berikutnya mereka berpelukan sekali lagi, mendekap dengan erat layaknya mereka akan berpisah sekali lagi.

Newt mendorong Thomas sedikit kasar dan matanya menatap Thomas lekat-lekat, ia ingin berkata kalau ia senang Thomas kembali tapi ia ingin sekali berkata mengapa Thomas dengan bodohnya meninggalkan dirinya. "Apa-apaan Tommy?!"

"Kenapa kau dengan bodohnya masuk ke dalam Maze?! Kau tahu itu bisa membahayakan nyawa mu!"

"Tapi aku kembali Newt." hanya itu yang dapat Thomas katakan, ia juga tak tahu harus berkata apa selain itu, ia tak punya bukti kuat untuk tidak meninggalkan Newt.

"Masa bodoh Thomas!"

Setelah itu jantungnya berhenti berdetak, Newt baru saja memanggilnya Thomas. Entah kenapa kalimat Thomas selalu menyakiti hatinya, kalimatnya terdengar penuh kebencian jika itu berasal dari Newt, dan Thomas akan membenci dirinya jika Newt menyesali Thomas hidup.

Beberapa air mata mulai terjatuh dari matanya, hebat sekali Thomas, kau sangat kuat sekali di depan Newt. Newt sendiri syok dengan kalimatnya, ia sepertinya menyakiti Thomas, dan Newt tidak mau menyakiti Thomas.

"M-maafkan a-aku..." isak Thomas. Newt panik, ia panik telah menyakiti Thomas.

"Tidak, tidak. Seharusnya aku yang meminta maaf telah meragukan mu, jangan sedih lagi oke?" Newt mengusap air mata Thomas yang jatuh, dan mengecup matanya perlahan.

"K-kau memanggil ku T-Thomas..." bisik Thomas perlahan, Newt sama sekaki tidak jelas mendengarkannya.

"Kau memanggil ku Thomas."

Newt menaikkan sebelah alis matanya, sedikit tidak mengerti apa maksudnya. "Kau memanggil ku Thomas, Newt. Aku membencinya kalau kau m-memanggilku Thomas, seakan-akan kau mengatakannya dengan k-kebencian yang mendalam..."

Newt terkejut, tentu saja terkejut. Memang sedikit benar kalau dia memanggilnya Thomas berarti dia sedang tidak dalam mood yang baik, dan Thomas merasa sangat terpukul, itu cukup membuat Newt semakin membenci dirinya.

"Tidak! Aku tidak akan pernah membenci mu! Maafkan aku Tommy, aku tak akan lagi memanggil mu seperti itu." lalu ia kembali merengkuh Thomas, Thomas dengan senang hati merengkuhnya balik.

"Tommy, Tommy, Tommy, Tommy, Tommy, Tommy, Tommy, Tommy, Tommy, Tommy!" sahut Newt dengan terkikik geli, Thomas juga merasakan kesedihannya pergi, ia mengusap punggung Newt dan menghirup bau harum Newt di lehernya.

"Aku... sayang pada mu Tommy."

Dan Thomas tidak tahu harus menjawab apa.