Tentangmu by nuezchan

"hajimete minna, kita ketemu lagi! mohon kritik, saran dan dukungannya untuk cerita gaje zii-chan. ingat! Fic ini 100% buatan dan milik zii-chan tidak ada plagiat, jadi bila ada kesamaan zii-chan tidak bertanggung jawab. Karin hanya milik koge donbo zii-chan Cuma pinjam karakternya"

Disclaimer : kamichama karin (chu) koge donbo

Warning : ooc, typo (s), gaje, tidak menggunakan EYD, alur amburadul, bahasa rada-rada ngelantur, ide pasaran, dll.

.

.

.

.

.

Don't like, don't read

.

Happy reading! _

.


Sebelumnya...

'Loh, jin-kun kemana?' batin kazusa bingung dan sedikit kecewa karena jin pergi tanpa memberitahunya.

Saat dia akan kembali menghadap kedepan tiba-tiba.

"Kazusa"

"GYAAaaa..."

Chapter 6

Normal pov:

"Kazusa"

Sapa seseorang tiba-tiba dari belakang si pemilik nama yang sontak membuatnya terlonjak kaget dan menjerit keras.

"GYAAAaa..."

Teriak kazusa sekeras-kerasnya karena terkejut dan hampir membuat sang author jadi tuli ditempat(?), eh!? Salah maksudnya hampir membuat sipenyapa kehilangan indra pendengarnya jika saja dia tidak sempat menyumbatnya dengan kedua tangannya. Dan menyebabkan si peneriak serak kehabisan suara karena teriakan membahananya barusan.

"Mou, kazusa-chan ini aku! Karin! Hanazono karin" ujar sipenyapa tadi yang ternyata adalah karin dengan sedikit kesal.

"Ck, jangan mengejutkan ku karin. kau tahu kan aku bisa saja pingsan dadakan kalau terlalu terkejut atau terlalu syok" desisnya ikutan kesal saat nyawanya sudah kembali terkumpul semua(?).

"Siapa yang mengejutkanmu kazusa-chan, aku hanya menyapamu" jawab karin seadanya seraya berjalan menuju mejanya sendiri dan menyimpan tasnya disana.

"Oh, iya kazusa-chan, himeka-chan bilang kau pingsan ya saat pemotretan kemarin. Apa itu benar?" lanjutnya lagi bertanya, dan pertanyaan yang dia lontarkan pada kazusa tersebut langsung membuat kazusa terkesingap dan segera membumkam karin dengan menyumpal mulut karin dengan tangannya.

"Ssstttt, jangan bahas itu disini! Bagaimana jika ada yang dengar!" ujar kazusa dengan suara yang di pelankan dan melirik kesana kemari dengan waspada. karin dengan tenang memnyingkirkan tangan kazusa dari mulutnya dan menjawab.

"Tenanglah tidak ada orang disini, walaupun ada mereka tidak akan mengerti apa yang sedang kita bicarakan" kata karin denagn santainya.

Padahal kazusa sendiri sudah tegang dari tadi mau jawab apa pada karin, tidak mungkin kan kazusa bilang dia pingsan karena jin. Dia pasti akan ditertawakan oleh karin jika dia bilang begitu, yang secara karin tahu kalau kazusa itu suka pada jin dan lagi tadi jin kan ada dikelas bagaimana jika sekarang jin ada diluar dan mendengar pertanyaan karin tadi, dia pasti akan curigakan.

"Dan.." seru karin lagi menggantungkan kalimatnya.

"Apa!?"

"Ada apa dengan matamu?"

"Hah?!"

"Maksudku kenapa kau tidak pakai lensa kontak untuk menutupi mata blue shappire mu. Bukankah diarea sekolah kau selalu pakai mata brown mu itu! Dan juga lihat ini rambut pirang mu juga tersisipkan diantara rambut palsumu" ujar karin panjang lebar seraya menunjuk-nunjuk mata dan rambut kepang kazusa. "Kau sangat ceroboh! Ayo biar aku benahi tampilanmu! Huh, untung aku datang sepagi ini dan aku orang yang pertama yang melihatmu" lanjutnya lagi tanpa melihat ekspresi kazusa yang terkejut, syok, pucat dan hampir pingsan itu.

Setelah menyeret kazusa entah kemana tibalah mereka di sebuah toilet diujung lorong yang jarang dimasuki oleh siswa yang lain. Karin langsung menarik kazusa masuk kedalam dan sedikit berceramah kepada kazusa, sedangkan kazusa? dia masih dalam mode syoknya dan tidak mempedulikan semua ucapan karin. catat semua-nya!.

'Bagaimana ini!? Bagaimana jika tadi jin menyadarinya dan mengetahui identitas asliku?!' jeritnya frustasi dalam hati.

"Ada apa kazusa? kau terlihat pucat" tanya karin yang akhirnya sadar juga dengan keadaan kazusa seraya mengobrak abrik tas darurat—bagi karin kecil yang dibawanya sedari tadi untuk mencari sesuatu yang kazusa butuhkan saat ini.

"Ka-karin bagaimana ini?!"

"Bagaimana? Gimana maksudmu kazusa-chan?" tanya balik karin bingung.

"Tadi, tadi jin melihatku... dengan penampilan ini?" jawabnya dengan nada panik.

"Ehhh...!? Kok bisa!" pekik karin.

"soalnya tadi aku..."

"Aku?"

"Aku..."

"Aku apa kazusa? ayolah jangan bertele-tele"

"Tadi aku datang bersama jin kesekolah" ucapnya agak cepat.

"Hee!" lagi-lagi karin memekik kaget dengan jawaban kazusa.

"Tadi kami bertemu di gerbang sekolah dan jalan bareng kekelas" cicitnya mengingat kejadian beberapa menit yang lalu "tapi..., dia tidak bertanya apapun padaku tentang penampilanku. Jin malah terlihat biasa saja" jelasnya panjang lebar pada karin.

"Apa dia tidak menyadarinya?" tanya karin dengan tatapan mengintimidasi.

"Sepertinya tidak. Kau tahu jin-kun kan, dia akan bertanya jika ia melihat ada perubahan dengan orang-orang sekitarnya" jelas kazusa lagi pada karin.

"Iya juga sih" gumamnya dengan tatapan serius.

"Ada apa karin?"

"Uhm, iie nande monai. Lebih baik kau segera pakai ini" ujar karin seraya menyerahkan kotak yang berisi lensa kontak pada kazusa dan langsung dipakai oleh kazusa.

"Ehh, rambutnya tidak usah diubah lagi" ujar karin tiba-tiba saat kazusa mau membuka kepang duanya(?)

"Memang kenapa?" tanya kazusa.

"Bukannya jin sudah melihat rambutmu itu, dia akan curiga kalau rambut blondemu itu hilang secara tiba-tiba" jelas karin.

"Eh, begitu ya"

"Uhm iya!, ayo kita kembali kekelas sekarang. Soal rambutmu tenang saja aku akan mengurusnya" ucap karin lagi. "Oh, iya apa kazune akan datang hari ini?" lanjut tanya karin.

"Iya, sepertinya dia akan datang selama mos ini" jawab kazusa.

"Eh, benarkah! tumben sekali dia mau datang" seru karin tidak menyangka.

"Haduh karin, nii-chan kan tahun ini jadi salah komite mos" jelas kazusa.

"Benarkah?!"

Dan perjalanan mereka menuju kelaspun dibarengi dengan ocehan-ocehan tidak jelas karin yang selalu bercuap-cuap ria setiap paginya kepada kujyou bersaudara. Sedangkan ditempat lain, di atap sekolah yang sepi dan disitu memanglah selalu sepi selain karena siswa dan siswi jarang bahkan tidak ada ada yang mau kesana sebab harus menaiki tangga yang entah berapa jumlahnya karena sekolah sakura gaoka memiliki 5 lantai dan dua gedung lagi yang berlawanan dengan gedung utama, sekolah itu memiliki aksen eropa dan venensia yang sangat elegan. Para siswa dan siswi juga bukanlah orang-orang sembarangan, mereka adalah orang-orang yang berbakat dan memiliki potensi tinggi dibidang akademi dan non-akademi dan... lah?! Kok malah ngaco?!

Ok! Back to story!.

Diatap sekolah sakura gaoka ini terdapat seorang pemuda yang sedang berbaring tenang dilantai atap sekolah tersebut tanpa merasa terganggu karena sekali lagi disana tidak ada orang!, seraya menikmati semilir angin pagi yang tenang disana. Siswa, siswi sakura gaoka memang tidak mau keatap sekolah karena terlalu malas dengan jaraknya yang cukup jauh dan melelahkan mengingat harus menaiki tangga, tapi itu tidak berlaku untuk karin dkk karena bagi mereka atap sekolah adalah surganya sekolah karena selain tempat itu sepi dan tenang untuk menenangkan pikiran atap sekolah juga menjadi tempat mereka untuk menjadi diri sendiri, kenapa begitu? soalnya disekolah mereka kedisiplinan dan sikap kebangsawan –walaupun kw-kwan sangat dijunjung tinggi disekolah ini, tidak termasuk untuk membully dan fansclub yang masih banyak terjadi disekolah ini.

Mata pemuda yang bersurai hitam itu perlahan terbuka menampakkan irisnya yang mirip kucing itu, "usagi tsuki ya?" gumamnya pelan seraya menerawang kelangit yang luas didepan matanya.

Jin pov:

'Kenapa aku merasa begitu mengenalnya ya?, dia seperti mirip seseorang tapi siapa?' pikirku bertanya-tanya karena merasa aneh pada rekan kerjaku semalam.

Seorang anak perempuan yang kalau dilihat seumuran denganku dengan surai blonde dan mata seindah shappire, ehh!? Tunggu dulu shappire? Blonde? Sepertinya aku tidak asing dengan warna rambut itu? dan wajah itu... aku juga merasa tidak asing dan malah seperti mengenal baik dengan wajah itu.

Pikiranku masih melayang-layang mengingat-ngingat wajah seseorang yang mungkin mirip dengan gadis itu sampai...

"Jin!"

Seseorang memanggilku dari balik pintu atap sekolah. Mendengar namaku dipanggil sontak aku mengalihkan atenisku kearahnya untuk melihat siapa yang memanggilku.

'Hah!? D-dia... wajah itu!?'

.

.

.

.

TBC


Zii : hai minna balik lagi dengan author nyasar satu ini! Gimana ceritanya makin serukah? Atau malah makin membosankan kah? Atau...

Kazune : ceritanya makin membosankan!

Zii : diam kamu kazu-chin! Zii-chan gak nanya sama kamu!

Kazune : aku kan wakilin para readers. -_-

Zii : tapi gak usah sejujur itu juga kan.

Kazune : wah author ngaku juga kalo ceritanya membosankan.

Zii : ahk, udah ah! Zii-chan lagi gak mau ribut sama kazu-chin. Daripada kita ribut-ribut gaje mending kita balas nih riview.

Kazune : ogah.

Zii : *masang puppy eyes* ayolah kazu-kun. ayolah~~ kazu-chin, kazu-chan, kazu-swan, kazu-chwan, kazune, kazune-san, kazune-sama, kazu...

Kazune : berhentilah memanggil namaku!

Zii : hehe~ baiklah tapi kazu-chin balas reviewnya ya.

Kazune : baiklah baiklah sini kertasnya.

Zii : hmm..., arigatou! Tapi oh, iya hari ini hanya kau dan sikucing yang dipojok itu? *nunjuk jin yang main game*

Jin : hey! siapa yang kau sebut kucing heh!?

Zii : kau *watados*

Jin : aku bukan kucing! Dasar author sarap!

Zii : zii-chan bukan sarap tapi kurang satu derajat kewarasannya.

Kazune dan jin : dasar author gila. *menatap horror*

Zii : udah-udah cepat balas reviewnya zii-chan masih harus lanjutin fict zii-chan yang satu lagi nih. *lanjut ngetik*

Jin : ok deh! Aku yang pertama! Kita bacain aja ya reviewnya.

Alya : lanjut thor ceritanya seru

ok! Alya ini udah lanjut makasih udah dibilang seru!

Lilith : next

Ini udah next, tetap rnr terus ya fict author gila satu ini.

Zii : jin! Zii-chan dengar itu. *teriak dari pojok ruangan*

Jin : iya, gomen author! Balik ngetik sana! *balik teriak* lanjut –

Guest : next thor.

Iya ini udah next kok. Inner jin : kok lama-lama nama author mirip thor yang itu ya?! P-_-"

Riis yui : lanjur –! Ceritanya makin seru. Semangat buatnya.

Ok! Terimakasih semangatnya. Ini udah lanjut kok

Yukan na hikari : lanjut..., dan terimakasih infonya saya gak tahu kalo panname saya itu artinya nama author -,-

Iya sama-sama, ini udah lanjut.

Kazune : ehh?! Tunngu deh! Penname yukan-san itu artinya realname author?!

Jin : heh?! Jadi maksudnya nama asli author itu yukan na hikari?!

Zii : bukan!

Kazune : jadi maksudnya kalau di artikan kebahasa indonesianya itu realname author gitu?

Zii : salah! Kalian gak perlu tau itu, yang harus kalian tahu Cuma nuezchan itu namanya zii-chan titik. Udah kazune lanjutin balas reviewnya.

Kazune : tapi disini ada pertanyaan pribadi buat author nih! Gak sopankan kalo ada pertanyaan pribadi orang lain yang jawab?!

Zii : ehh!? Mana? Yang itu zii-chan yang balas. Tapi zii-chan gak usah baca reviewnya kan gak sopan ngumbar pertanyaan pribadi orang.

Kazune dan jin : orang itu kau thor...

Salisa : ehh..? senpai nanya itu, hehe~ gimana ya? kami itu udah kenal lama dan dia itu sahabat juga koibito jadi-jadiannya zii-chan XD XP. (someone : kau kejam zii T_T)

Kazune dan jin : koibito jadi-jadian ya? *sweatdrop*

Zii : udah lanjutin tuh zii-chan mau lanjut ngetik. *kembali kehabitat semula*

Kazune : ok! Aku baca selanjutnya!

Lily : wahh, makin menarik. Lanjutin ceritanya, ya.. penasaran nih, sama kelanjutannya... arigatou...

Makin menarik? Emang tali mbak?! /JDUAK/

Zii : yang benar dong balasnya! *datang entah dari mana*

Kazune : ha'i...

Maksudnya ini udah dilanjut dan terus ikuti cerita author nyasar yang satu ini ya.

Lia : lanjut yaaa

Ini udah lanjut kok

Gusti994 : lanjut thor, dan terus semangat ya author-san

Ini udah lanjut dan terimakasih semangatnya

Ezy14 : akhirnya lanjut juga cerita anehmu ini. Oh iya untuk ujianmu minggu depan semangat ya, usahain jangan sampai remedi dan jangan terlalu banyak main kau harus serius belajar, mengerti. Aku mengawasimu #serius

Ciee yang diperhatiin! Ok! Nanti akan sampai kan sama author. Tenang aja Author sarap kita belajar kok malah dapat peringkat 5 besar.

Guest : ceritanya jelek. Terlalu berbelit belit jadi bosan bacanya.

Bisa gak sih buat cerita! Kalo gak bisa mending gak usah deh. Buang buang waktu dan pikiran aja.

Yang baca gak akan ada. Cuma orang bodoh aja atau simpati sama ceritanya yang mau baca cerita norak kayak gini

Kazune : ehh?!

Jin : kenapa?

Kazune : lihat deh? *ngasih lihat kertas review*

Jin : wkwkwkwk ternya bukan kita aja ternya yang bilang fict author ini jelek.

Zii : kalian kenapa?

Kazune : ah, author ternyata ada juga orang yang sepikiran dengan kami.

Zii : hah!?

Jin : ternya oh ternya~

Zii : ternyata apa kucing bicaralah yang jelas!

Kazune : sungguh malang nasibmu author.

Zii : malang kenapa?! Ada apa ini.

Jin : author jelek!

Zii : zii-chan gak jelek!

Kazune : dasar norak!

Zii : zii-chan gak norak!

Kazune : aneh!

Jin : baka nano!

Zii : zii-chan gak bodoh dan aneh! Ugh, zii-chan terbully *pundung di pojokan*

Jin : author baca ini deh.

1 menit kemudian (lama amat sih)

Zii : wkwkwkwk kok zii-chan ngakak ya? XD

Kazune dan jin : hah!?

Zii : maksud zii-chan yang review ini kurang kerjaan banget. Buang-buang waktu dan pikiran? Masa sih! zii-chan gak merasa tuh. Zii-chan buat fict kan untuk kesenangan tersendiri dan pelampiasan penat karena belajar kenapa situ yang sewot.

Jin : mungkin sang pereview adalah orang yang profesional dalam bidang mengkritik *muka serius*

Kazune : jangan bodoh kucing itu cuma orang yang kurang kerjaan aja.

Zii : hmm, tepat sekali zii-chan juga berpikiran sama. Siapapun dirinya zii-chan akan tetap berterimakasih atas reviewnya soalnya dia gak akan bisa bilang gitu kalau gak ngikutin ceritanya.

Jin : benar juga ya!?

Zii : ya udah lebih baik kita tutup aja nih sesi balas reviewnya. Oh, ya fict kali ini cukup sampai disini dulu emang sengaja zii-chan buat pendek bukan karena ide mentok, malas, gak ada inspirasi atau apapun itu, gimana ancur kah atau bagus? silahkan berkomentar di kotak review.

All : janee~

.

.


REVIEW PLEASE