Chapter 1

Musim Dingin, November 2016

7 pm KST

Seseorang baru saja keluar dari kamar mandi, dia berjalan menuju ke balkon kamarnya dan duduk di ayunan, seseorang itu adalah Oh Sehun si bontot member boyband yang namanya sedang melejit EXO. Dia sedang tidak dalam mood yang bagus setelah pertengkarannya tadi siang dengan para hyungnya, ah tidak lebih tepatnya dia bertengkar dengan salah satu hyungnya dia si tiang Park Chanyeol.

Pertengkarannya dengan hyungnya itu karena Chanyeol menuduhnya tidak menolong Baekhyun ketika ada sassaeng fans yang mendorong Baekhyun, dan Chanyeol tidak mau mendengarkan kronologi kejadian yang sebenarnya. Sehun benar-benar kesal dengan hyungnya yang satu itu, kalau Sehun mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan dia ingin sekali menjelaskan bahwa dia menolong Baekhyun dan akhirnya dia yang menjadi korban sassaeng fans di airport tadi.

Tapi Sehun sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan itu semua, Chanyeol benar-benar tidak ingin mendengarkan penjelasannya, menurut Chanyeol dia salah dia tidak menolong Baekhyun dan hanya mendiamkan Baekhyun ketika Baekhyun mulai terdorong oleh sassaeng fans.

Sehun memandangi sebentar kaki kirinya yang membengkak akibat sassaeng fans tadi dan kembali menatap lurus ke pemandangan kota Seoul pikirannya melayang memikirkan dia bertengkar dengan Chanyeol dan memikirkan apa yang dia lihat tadi. Melihat bagaimana kekhawatiran Chanyeol saat Baekhyun mulai terdorong oleh sassaeng fans, Melihat betapa protectifnya Chanyeol kepada Baekhyun tadi berhasil membuat dadanya terasa sesak, rasa cemburu menguasai hatinya dan berhasil menambah rusak suasana hatinya. Sehun mencintai hyungnya – Chanyeol hyung-.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu berhasil membuyarkan lamunanku, aku berjalan dengan tertatih ke arah pintu ah kakiku benar-benar sakit. Ku buka pintu dan kulihat Jongdae hyung didepanku.

"oh hyung, ada apa?"

"makan malam sudah siap huniee, ayo turun kebawah"

"ne hyung, aku akan turun sebentar lagi"

"jangan lama-lama sehuniee"

" ne hyung"

aku kembali menutup pintu kamarku setelah Jongdae hyung turun, bersandar di balik pintu dan memikirkan apa yang selanjutnya akan terjadi ketika aku bertemu dengan Chanyeol hyung. Aku mengambil handphoneku dan melangkahkan kakiku turun menuju ruang makan dengan menahan sakit agar para hyung tidak mengetahui kalau aku cedera.

Ruang Makan

Aku mengamati meja makan, tinggal satu kursi yang masih kosong diantara Suho hyung dan Kyungsoo hyung, aku duduk mengamati orang yang ada dihadapanku, ya dia Chanyeol hyung aku mengalihkan pandanganku ke sebelah kirinya dan ku dapati Baekhyun hyung berada disebelahnya biasanya aku yang menempati sebelahnya.

Tidak biasanya keheningan terjadi ketika kita semua sedang makan, tapi ini benar-benar hening tidak ada yang memulai percakapan hanya suara sumpit, aku merasa seseorang sedang mangamatiku dengan berani kuangkat kepalaku dan yak benar sekali Chanyeol hyung sedang memandangku dengan tatapan tajam. Kita saling memandang cukup lama dia dengan tatapan tajam dan aku hanya bisa memberikan tatapan kecewa untuknya.

"Kalian mau makan atau mau beradu tatap sebenarnya? Huh?" suara Xiumin hyung berhasil memutuskan kontak mata antara aku dan Chanyeol hyung

"Aku merasa sudah kenyang hyung, aku akan naik ke atas dan kalian silahkan lanjutkan makan malamnya" aku melangkahkan kakiku menaiki tangga

"Yak! Oh Sehun kau baru memakan 5 suap dan kau bilang sudah kenyang?" Suara Suho hyung berhasil menghentikan langkahku untuk naik tangga

"5 suap saja aku sudah kenyang hyung, aku naik duluan hyung"

Aku kembali ke balkon kamar dan duduk di ayunan ah sakit sekali, mengamati kakiku yang sedikit membengkak lagi menahan nyeri saat dipaksa jalan. Aku menikmati pemandangan kota Seoul dan merasakan angin malam musim dingin, memejamkan mataku dan bayangan tentang di airport dan di ruang makan tadi berhasil terlintas diotakku.

Tes tes tes tes

Merasakan air mataku yang mulai turun membasahi pipiku, katakanlah aku cengeng tapi aku sekarang merasa benar-benar tidak bisa memendamnya menahan sesak seharian, aku tidak peduli jika orang lain akan melihat dan merasa bahwa aku kehilangan kesan dingin dan cuek seperti diatas panggung yang aku butuhkan sekarang adalah aku bisa melampiaskan segalanya dengan tangisan tanpa para hyungku tau.

Aku membuka mataku ingin mengamati pemandangan kota Seoul, tapi sekarang dihadapanku sudah ada Suho hyung dan Kyungsoo hyung. Ah jangan bilang mereka tau aku menangis. Ah sebenarnya aku tidak peduli juga kalau mereka mengetahui aku menangis, aku hanya ingin melegakan apa yang mengganjal didalam perasaanku saja.

"Kau tak apa sehuniee?" Kyungsoo hyung memulai percakapan setelah memberikan tatapan khawatir

"aku tak apa hyung" aku menundukkan kepalaku tidak ingin mereka tau bahwa aku berbohong

"kalau tak apa kenapa kau menangis pabbo" Suho hyung mengangkat kepalaku untuk menatap mereka

"ceritakan pada kami hun, kau ada masalah? Apa karena masalahmu dengan Chanyeol?" kali ini suara Jongdae hyung terdengar di belakangku

"ah tidak hyung aku hanya merasa merindukan Luhan hyung jadi aku menangis"

"kau pikir kita bodoh sehuniee?" Kyungsoo hyung tau aku berbohong

"ash pabbo! Ceritakan yang sebenarnya hun" Suho hyung sedikit mendekat dan kakinya berhasil menginjak kakiku yang bengkak

"aghh.. appo" aku meringis merasakan sakit yang mulai terasa lagi

"ahh sorry hun, kau tak apa?"

"ah tidak apa hyung"

aku benar-benar tidak bisa menahan kesakitanku, walau aku sudah memasang ekspresi tidak kesakitan tapi Kyungsoo hyung curiga dan mulai melihat kakiku yang membengkak. Dan berhasil membuat ketiga hyungku kaget.

"katakan pada kami sehunie, apa yang sebenarnya terjadi?" Jongdae hyung menatapku dengan tatapan khawatir

"aku hanya terpleset dikamar mandi hyung, jadi sedikit membengkak" aku berbohong lagi

"akan aku ambilkan kompres sebentar hun" Kyungsoo hyung melangkahkan kakinya keluar kamarku

"Kau anggap kita apa hun?" Ucapan Suho hyung berhasil mengalihkan pandanganku ke arahnya

"Aku anggap kalian hyungku memangnya apa lagi?"

"Kalau kau anggap kita hyungmu, kau seharusnya berkata jujur pada kami" aku menatap Jongdae hyung

"Ceritakan sebenarnya, kita tidak akan marah hun"

Sret

Kyungsoo hyung kembali dengan membawa baskom yang kuyakini berisi air dingin dan sebuah kompres, penyelamatku ketika aku sedang ditatap tajam oleh kedua hyungku. Aku merasa mereka seperti detektif dan aku seperti tersangkanya. Aku mengalihkan pandanganku dari mereka berdua yang memasang tatapan tajam dan memilih untuk melihat kyungsoo hyung yang sedang bersiap mengkompres kakiku.

"Aku kompres kakimu sini" Intrupsi Kyungsoo hyung

aku menaikkan kakiku ke bangku ayunan dan Kyungsoo hyung mulai mengompresnya

"kau pikir dengan kau sedang dikompres, kau terbebas untuk menjelaskan yang sebenarnya hun?" Suara Suho hyung mengingatkan bahwa aku harus menjelaskan semuanya

Mereka bertiga menatapku dengan tatahya yang terjadi di airport sampai pertengkaranku dengan Chanyeol hyung.

"sebenarnya yang jadi korban di airport sebenarnya kau? Maksudku setelah kau menolong Baekhyun?" Kyungsoo hyung berhenti mengompres kakiku setelah dia memahami ceritaku.

Aku hanya mengangguk

"kenapa kau tidak menjelaskan pada kami daritadi hun? Kalau begini kami bisa-bisa berpikir kolot juga seperti Chanyeol"

"Aku tak apa Kyungsoo hyung"

"Tapi kenapa Baekhyun tidak mengatakan yang sebenarnya?" Suho hyung mulai curiga ada sesuatu dengan Baekhyun hyung

"Entahlah hyung, mungkin dia menunggu waktu yang pas"

"Kenapa kau tidak menjelaskan pada Chanyeol hun? Biar dia tidak berpikir kau tidak menolong Baekhyun"

"Sebenarnya aku ingin menjelaskan pada Chanyeol hyung, tapi dia tidak memberiku kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Ah tidak tadi sebenarnya sudah ada kesempatan untuk menjelaskan semuanya ke dia, tetapi aku mengurungkan niatku hyung setelah aku melihat betapa khawatirnya dia ketika Baekhyun hyung tangannya berdarah karena sassaeng fans tadi"

"Kenapa kau tidak melanjutkan penjelasanmu lagi hun?" Jongdae hyung mulai penasaran dengan penjelasanku. Sangat penasaran lebih tepatnya

"Hyung, kau tak melihat tatapannya saat di meja makan tadi? Seolah-olah aku adalah makhluk yang paling jahat. Dan kau lihat tadi biasanya aku duduk sebelahnya tapi tadi aku harus duduk depannya dan menerima tatapan tajamnya dan aku merasa bukan waktu yang pas untuk menjelaskan semuanya"

"hanya perasaanmu saja hun" Kyungsoo hyung kembali mengompres kakiku

hening

1 menit

2 menit

3 menit

"katakan hun, aku tau masih ada yang kau pendam." Suara Suho hyung memecahkan keheningan

Jongdae dan Kyungsoo hyung menatapku dan Suho hyung secara bergantian bingung dengan ucapan Suho hyung

"tidak ada hyung"

"kau berbohong Oh Sehun"

"tapi aku tidak berbohong hyung"

"kau berbohong Oh Sehun, ada sesuatu yang masih kau sembunyikan"

"katakan saja hun, daripada leader kita ini jadi emosi sendiri" Jongdae hyung mengintrupsiku untuk berkata jujur

"Cepat katakan Oh Sehun, jangan seperti ini" dia Suho hyung benar-benar tidak sabaran sekali

Aku memandang ketiga hyungku dan menghembuskan nafasku

"aku takut jika aku mengatakan yang sebenarnya, kalian akan jijik denganku"

hening

"sebenarnya aku.."

"kau kenapa hun?" Jongdae hyung selangkah mendekatiku dengan penasaran

"Yak! Katakan secara utuh jangan kau potong-potong hun" Kyungsoo hyung juga penasaran rupanya

aku memandang Suho hyung yang hanya diam tapi memberikan tatapan cepat katakan.

"aku merasakan dadaku sesak ketika Chanyeol hyung mengkhawatirkan Baekhyun hyung, aku.. aku tidak suka tatapannya ke Baekhyun hyung yang lembut tapi dia menatapku sangat tajam seolah-olah aku telah melakukan hal jahat. Aku cemburu dia sebegitu perhatiannya ke Baekhyun hyung tapi dalam kondisiku yang cidera seperti ini dia tidak perhatian seperti biasanya" air mataku menetes

"kau menyukai Chanyeol hun?" aku menatap Kyungsoo hyung yang memberikanku tatapan tidak percaya

aku menatap kedua hyungku yang lain dan sama seperti Kyungsoo hyung mereka menatapku dengan tidak percaya

"lebih tepatnya aku mencintainya hyung. Ah kalian pasti merasa jijik denganku kan? Aku tak apa hyung kalau setelah ini kalian menjauh dariku, tapi aku mohon jangan sampai Chanyeol hyung tau"

"hei, kami tidak jijik hun, kami hanya tidak percaya jadi selama ini tebakan kami benar hahaha" ucapan Suho hyung berhasil membuat kedua hyungku juga tertawa

aku menatap mereka bingung dan meminta penjelasan mereka darimana mereka mengetahui itu

"kita tidak buta hun, kau selalu memberikan tatapan lain ketika kau memandang kami dan saat kau memandang Chanyeol"

menebak? Sudah lama?

blush

Kau bodoh Oh Sehun, sekarang tanggung malumu karena para hyungmu sudah bisa menebaknya dari lama. Seharusnya kau lebih bisa menahan tatapan memujamu untuk si tiang. Aku mencaci maki diriku sendiri setelah apa yang mereka katakan.