Incheon Airport, Seoul

"Aishh..Jeongmal! Ahjusshi, kau seharusnya menjemputku sekarang!"

Seorang pria mencurigakan dengan sweater berlapis jaket tebal, disertai masker dan topi yang hampir menutupi seluruh wajahnya itu lalu menutup I-Phone nya.

"Aishh, kkumkae! Udah tau aku pasti diikuti fans, mana banyak stalker lagi!", bisiknya sambil bersembunyi dibalik dinding toilet. "Biasanya aku memang senang, tapi sekarang aku benar-benar sudah lelah! Aku ingin menikmati cutiku ini.."

"Kyaaa! Itu Kim Heechul!"

"Nan ije jukeotda..", bisik pria yang ternyata bernama Heechul itu.

Lalu, aksi kejar-kejaran antara Heechul dan para fansnya pun berlangsung.

Sebuah rumah di Sam Seong Dong, Seoul

"Mwo ?"

Seorang pria yang terbangun karena bunyi handphone nya itu, dikejutkan dengan suara teriakan si penelpon yang setelah itu langsung memutuskan sambungan. Ia lalu memastikan lagi siapa yang menelpon dengan mata yang masih setengah terbuka.

"Aigoo.. Heechul hyung.., kau salah sambung. Aku Hyuk Jae, bukan Hyuk Chae",ujarnya sambil menatap layar HP nya itu. "Apa aku setua itu, sampai kau memanggilku Ahjusshi.. Aku kan sudah mengganti namaku menjadi Eunhyuk di contact mu, kau mengubahnya lagi?", pikirnya sambil berjalan ke depan pintu kamarnya.

"Ahjusshi, kau lupa? Heechul Hyung menunggumu di Incheon Airport!", teriak Eunhyuk di depan kamarnya.

"Ah, ne..! Aku lupa!", sahut seorang pria dari lantai bawah. "Aku berangkat sekarang. Tolong beritahu Ahjumma kalau aku pergi ya!"

"Ne .." ucap EunHyuk lalu tidur lagi, karena saat itu masih jam 6 pagi.

Incheon Airport, Seoul (Again)

Kejar-kejaran antara Heechul dan fansnya masih berlanjut, sampai..Brukk!

"Arghh.. Wae sani? Kau ini.. aku sedang dikejar-kejar tau!"

"Omo.. Jwisonghamnida.." ucap seorang pramugari.

"Kau lihat kemana?", Heechul tidak menghiraukan permintaan maaf pramugari itu. " Aphayo..", bisiknya.

"Jeongmal jwisonghamnida.." pramugari itu berusaha membantu Heechul berdiri, namun Heechul menepis tangannya.

"Aishh..Jinjja.. Aku kan sudah minta maaf! I namja..", Pramugari itu terlihat kesal, dan lalu pergi begitu saja.

"Mwo? Nal mullo bojima! Naneun.. Kim Heechul..", seru Heechul sambil memperjelas kata "Kim Heechul".

Pramugari itu menoleh,"Heh, terus?" Lalu pergi meninggalkan Heechul yang terduduk melongo disana.

Sepertinya mereka berdua tidak memperdulikan fans-fans Heechul yang sejak tadi terdiam memperhatikan adegan barusan. Entah kenapa mereka semua perlahan-lahan meninggalkan tempat itu, dan tidak jadi meminta tanda tangan.

Lalu, Heechul berdiri sendiri,"ck, Na jigeum ab-iya"

Heechul benar-benar kesal sekarang, untungnya tidak ada lagi fans yang mengejarnya. Kalau tidak, dia akan benar-benar "meledak". Lalu dengan langkah cepat ia berjalan ke gerbang Airport untuk mencari Ahjusshi yang menjemputnya, ia tidak mau berlama-lama lagi di airport yang menurutnya sumber kesialan ini. Pada saat itu, sebuah van berwarna putih muncul tepat di depan gerbang airport. Tanpa berpikir Heechul langsung masuk saja.

"Ahjusshi, ayo cepat kita pulang! Aku bosan berlama-lama disini."

"Mianhamnida.. Apa anda tidak salah naik mobil?" ucap sopir mobil itu bingung. Lalu, Heechul memperhatikan wajah Ahjusshi itu, dan seketika wajahnya memerah.

"Ahh, Jwisonghamnida.. Jwisonghamnida.." Ia langsung keluar dan membungkukkan badan berkali-kali. Saat itu terdengar seseorang memanggilnya.

"Heechul ah..! Aku disini, ayo cepat kita pulang!" ternyata itu suara Ahjusshi yang "asli". Dengan lemas Heechul masuk kedalam mobil.

"Waeyo? Kau lemas sekali, tidak seperti biasa", Tanya Ahjusshi, dan dijawab dengan menggeleng oleh Heechul.

"Sudahlah.. Kita pulang saja.."

Ahjusshi masih bingung, tapi dia menurut saja. Akhirnya, dengan penuh perjuangan Heechul pulang juga.

Sebuah Apartemen di tengah Kota Seoul

"Maafkan aku.. beri aku waktu satu bulan lagi.. Aku pasti akan membayar uang sewanya.." ucap seorang yeoja yang tinggal di apartemen itu.

"Apa-apaan kau ini! Sudah lebih dari 2 bulan aku menunggu! Kalau 2 hari lagi kau tidah bayar, tidak usah tinggal disini lagi!"

Beberapa menit kemudian, saat yeoja itu sudah tenang..

*terdengar dering Handphonenya, Bwara Mr. Simple Simple…*

"Yeoboseyo.." ia menjawab panggilan itu.

"Mwo? Aku dipecat? Tapi bos.. aku baru bekerja beberapa hari.."

"Ya, memang.. Dan hanya dalam beberapa hari kau sudah bermasalah dengan beberapa penumpang. Dan lagi, aku mendapat laporan, tadi kau bermasalah dengan seorang penumpang lagi! Fans orang itu tiba-tiba membuat demonstrasi besar-besaran di depan kantorku! Kau juga tidak akan mendapat upah!"

"Bos.. Beri aku kesempatan lagi... Yeoboseyo? Halo..?... Aisshh, kenapa ditutup.."

Setelah menerima telpon itu, ia lalu buru-buru menelpon seseorang.

"Yeoboseyo, Ahjusshi?"

"Ah, ne.. Eoreum ah.. Ada apa?"

"Mianhaeyo, Ahjusshi.. Bisa tidak aku tinggal di tempatmu untuk sementara? Aku tidak bisa membayar sewa, dan tiba-tiba aku dipecat.. Hanya sampai aku dapat pekerjaan saja.. Jebaaal.."

"Tidak usah memohon begitu.. Ahjusshi pasti mengizinkan kok.."

"Jeongmalyo? Gomawo, Ahjusshi.. Gomawoyo.. Terima Kasiih.."

"Jadi, kapan kau akan kemari?"

"Hmmh.. Kalau sekarang boleh tidak, Ahjusshi? Aku ingin cepat-cepat kabur dari Ahjumma galak penagih uang sewa disini.."

"Baiklah.. Ahjusshi kirim alamatnya via e-mail ya.."

Setelah menerima alamat dari Ahjusshi nya, Eoreum langsung membereskan barang-barangnya dan pergi diam-diam dari sana..

Tempat Tinggal Ahjusshi nya Eoreum

Ddokk..Ddokk..

"Annyeong… Permisi.. Ahjusshi.." sebenarnya Eoreum sudah sampai daritadi, tapi terkesima beberapa lama ngeliat rumah Ahjusshinya yang mewaaah banget.

"Ne.. Jamkanman.. Ahjusshi kesana.." jawab Ahjusshi sambil lari-lari, lalu membukakan pintu untuk Eoreum. "Ayo masuk.."

"Ahjusshi, rumahmu besar sekali.. Enak ya.. Aku mau tinggal disini lama-lama, aah…" kata Eoreum bercanda.

"Kalau mau boleh kok, kebetulan kelebihan satu kamar."

"Eehh.. Aku kan Cuma bercanda… Tapi beneran boleh ni, Ahjusshi?"

"Boleh, kau ada teman kok.. Disini ada 2 orang lagi yang dulunya senasib denganmu.. Walaupun sekarang sudah kerja, tapi tetap lengket sama rumah Ahjusshi.." Ahjusshi meyakinkan sambil menuntun Eoreum ke kamar barunya.

"Ok, deh.. Nanti kenalin ya, Ahjusshi.. Jadi semangat nih!"

Setelah itu, Eoreum mengatur barang-barangnya di kamar barunya yang menurutnya terlalu mewah. Masa sampai sebesar ruang tamu. Belum lagi perabotannya yang kelihatannya mahal banget. Disana ada meja yang diatasnya ada komputer dan perangkatnya, berdampingan dengan lemari khusus komik dan CD/DVD disampingnya. Didekat sana, ada tempat tidur beralaskan seprai berwarna pink bergambar bunga sakura berhias boneka-boneka lucu yang tersusun rapi, diapit oleh 2 meja kecil dengan lampu mini diatasnya. Lalu, didekat toilet ada meja rias besar, beserta bermacam-macam alat kosmetik dan I lengkap. Sedangkan di samping pintu masuk, ada lemari pakaian 3 pintu yang bergabung dengan tempat penyimpanan sepatu. Kamar itu juga dihiasi lampu-lampu kecil yang menempel di dinding dengan wallpaper ungu bermotif. Belum lagi beberapa perabot tambahan yang diletakkan dibeberapa tempat sebagai pemanis. Pokoknya, semua lengkap. Seperti sudah disiapkan untuk Eoreum sejak lama. Karena tidak mau "terhipnotis" kemewahan kamarnya sendiri, Eoreum buru-buru keluar untuk menemui Ahjusshi.

"Ahjusshi.. Aku sudah meletakkan barang-barangku.. Mana 2 orang yang Ahjusshi bilang tadi?"

"Oh, kau sudah tidak sabar ya.. Sebentar, Ahjusshi panggil dulu.." Lalu Ahjusshi pergi ke lantai atas, untuk memanggil ke kamar 2 orang itu.

"Jangan lama-lama ya Ahjusshi.."

Sambil menunggu, Eoreum melihat-lihat dapur. Ia ingin membiasakan diri dengan dapur disana, soalnya di suka sekali bereksperimen di dapur. Walaupun Cuma ahli buat kue, roti, dan yang sejenis itu. Kalau masak buat pendamping nasi paling Cuma pandai masak sayur,telur,mie,dll. Pokoknya yang gampang-gampang aja. Kalau soal makanan bakery sih, turunan dari Eomma nya.

Ternyata, dapurnya juga lumayan luas! Lengkap dengan "Kitchen Set"nya. Ovennya ada 3 jenis, pemanggang roti, pemanas makanan, sama untuk nge"bake" adonan cake, roti, cookies, dll. Terus, ada kompor listrik seperti yang ada di WGM Khuntoria, yang atasnya rata, tinggal tekan tombol pakai layar sentuh, langsung bisa masak. Tempat cuci pirinngnya juga luas. Pokoknya, surganya yang hobi masak deh.

Selagi Eoreum melihat-lihat, Ahjusshi nya sudah berhasil memanggil seseorang. Yang seorang lagi masih susah diajak turun karena lagi Badmood.

"Eoreum ah, cepat kesini.."

"Ah, ne Ahjusshi.."

"Nah, Eoreum ini Hyuk Jae, tapi karena namanya mirip dengan nama Ahjusshi, kau panggil Eunhyuk saja.. Oya, dia ini anak yang sangat sopan.. Dan Eunhyuk, ini Eoreum, yang sudah Ahjusshi anggap keponakan Ahjusshi.." Ahjusshi memperkenalkan keduanya.

" Annyeong, Eoreum imnida.." Eoreum memperkenalkan diri lagi.

"Ne, Annyeong, Hyeo.. Ah.. ani.. Eunhyuk imnida.." Eunhyuk hampir salah menyebut namanya.

Tiba-tiba, mereka berdua jadi "awkward". Ahjusshi sampai tertawa geli.

"Kalian ini kenapa? Aneh sekali.. Ahjusshi tinggal sebentar ya.. Mau manggil Heechul.."

"Ne.." jawab mereka berdua bersamaan.

Eoreum sepertinya pernah mendengar nama "Heechul" yang disebut Ahjusshi tadi. Tapi, dia tidak sempat memikirkannya karena sekarang ia ditinggal berdua saja dengan Eunhyuk. Padahal Ahjusshi sudah melihat bagaimana "awkward"nya mereka berdua. Padahal tadi Eoreum mengira kalau yang akan diperkenalkan Ahjusshinya itu yeoja. Sekarang Eoreum sibuk berpikir apa yang harus dikatakannya, sampai Eunhyuk berinisiatif bertanya duluan.

"Hmmh.. Eoreum ssi? Mianhaeyo.. Tapi, apa kau juga sedang mencari pekerjaan? Soalnya, aku, Heechul, dan beberapa orang yang sudah pergi, awalnya kesini saat sedang mencari pekerjaan juga."

"Ne, sebenarnya aku baru saja dipecat dari pekerjaanku sebagai pramugari. Yah, aku memang tidak cocok bekerja disana. Kau awalnya juga begitu, kan?"

"Memang..Tapi kau sangat dekat dengan Ahjusshi kan? Jadi wajar saja kau kesini. Kalau kami.. saat kami ingin melamar pekerjaan di perusahaan Ahjusshi kami ditolak karena tidak ada ruang kosong lagi. Tapi, Ahjusshi yang baik hati itu membawa kami kesini karena tahu kami tidak punya tempat tinggal. Lalu, menyuruh kami mencari kerja di tempat lain. Itu sangat memalukan." Jawab Eunhyuk mengenang masa susahnya dulu.

Tepat saat Eunhyuk selesai bicara, Ahjusshi datang membawa Heechul, dengan susah payah. Melihat wajah Heechul itu Eoreum teringat kejadian saat di airport tadi.

"Neo! Kau orang yang tadi!"Eoreum tiba-tiba berdiri dan berteriak menunjuk Heechul.

"Mwo..? Apa aku mengenalmu?" sepertinya Heechul melupakan kejadian di airport tadi pagi.

"Kau yang membuatku dipecat! Fans mu mendatangi kantor bosku gara-gara kau! Aishh.. Jeongmal.. Kau harus tanggung jawab, carikan aku pekerjaan lagi!" Eoreum sepertinya sudah benar-benar kesal.

"Ahh.. Arasseo, kau yeoja kasar yang airport tadi kan? Jadi, kau dipecat ya.. Kenapa harus aku yang yang tanggung jawab? Itu kan salahmu sendiri.." Heechul menjawab dengan tenang, sepetinya dia sangat puas setelah tahu Eoreum dipecat.

"Aissh.. Jinjja..Neo.." Oreum baru ingin membalas perkataan Heechul, tapi Ahjusshi memotongnya.

"Geumanhae.. Jadi kalian sudah saling kenal ya.. Kalau begitu Ahjusshi tidak perlu repot memperkenalkan lagi kan.." Ahjusshi melirik mereka berdua," Dan sepertinya Ahjusshi tidak bisa ikut campur dalam masalah kalian, jadi Ahjusshi tinggal saja ya.."

Eoreum menatap Heechul tajam, Heechul hanya membalasnya dengan "Rotten Smile"nya yang khas itu. Sepertinya Eoreum tidak bisa lagi membalas Heechul, jadi dia membuang muka dan segera pergi ke kamarnya. Heechul tersenyum senang dan kembali ke kamarnya juga. Sedangkan Eunhyuk yang kebingungan melihat kejadian tadi, pergi mengejar Heechul untuk menanyakan kejadian lengkapnya.

Kamar Eoreum

Di kamarnya, Eoreum terlihat sibuk memukul-mukul bantalnya. Dia sedikit menyesali keputusannya tinggal disana. Dan dia bertekad akan segera mencari pekerjaan dan pergi dari sana, karena instingnya mengatakan ia akan mengalami hari-hari yang rumit kalau lama tinggal disana.

Beberapa lama, Eoreum sudah sedikit tenang dan berniat membantu Ahjumma nya memasak untuk makan siang di dapur. Lebih tepatnya.. Dia ingin membuat bolu. Biasanya, kalau sedang dalam situasi seperti ini dia selalu membuat Brownies. Jadi, dia mengendap-ngendap ke dapur dan memastikan Heechul tidak ada.

"Ahjumma…"sapa Eoreum saat sampai di dapur.

"Ne, kau mau memasak juga Eoreum?" Tanya Ahjumma yang mengetahui hobi Eoreum, mengingat Eomma Eoreum sangat suka memasak.

"Lebih tepatnya, mau buat Brownies Ahjumma… Bahan-bahannya ada kan?"

"Ada dong.. percuma dapur sebesar ini kalau bahan Brownies saja tidak ada.. Ambil saja di lemari khusus bahan bolu itu.." kata Ahjumma menunjuk sebuah lemari di samping kompor.

"Gomawoyo, Ahjumma.. Akan aku buat Brownies special hasil eksperimen ku.. Ahjumma nanti dapat bagian paling banyak deh.." kata Eoreum menggoda Ahjumma. Ahjumma hanya tersenyum-senyum sendiri melihat kelakuan Eoreum itu.

Eoreum mengambil bahan-bahan Brownies dan menimbangnya sesuai takaran. Setelah itu, dia mengambil 2 cetakan kue yang ukurannya berbeda. Dia juga mengambil 2 mixer, yang satu untuk membuat "whip cream", yang satunya lagi untuk membuat adonan. Dan ia langsung bekerja!

Pertama, Ia membuat whip cream dan membiarkan mixer bekerja. Selagi menunggu whip creamnya jadi, Eoreum membuat adonan bolu biasa di mixer kedua. Setelah itu, ia mematikan mixer pertama, karena cream nya sudah jadi. Ia mendinginkan cream itu di dalam kulkas. Lalu dia mencairkan coklat batang dengan mentega, dan dicampur dengan sedikit susu coklat cair. Nah, setelah selesai campuran coklat itu ia aduk dengan adonan bolu sedikit-sedikit. Setelah selesai, Eoreum memasukkan adonan itu kedalam cetakan pertama. Saat Eoreum akan memasukkan sisanya kedalam cetakan yang lebih kecil, Heechul masuk ke dapur untuk mengambil gelas. Eoreum tidak sadar.

"Hmph.. Anak ini lagi.." gumam Heechul, dan tanpa sadar ia menyenggol tangan Eoreum yang sedang menyalin adonan…

Prang!